Dosen FE Unilak Mengadakan Demonstrasi Pengemasan Produk Frozen Food

Dosen FE Unilak Mengadakan Demonstrasi Pengemasan Produk Frozen Food

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM --Dimasa pandemik covid 19 yang melanda saat ini, hampir semua lini kehidupan terdampak olehnya, seperti sektor UMKM. Produk yang dihasilkan oleh kelompok usaha bersama khususnya pada produk makanan secara langsung terimbas, konsumen mengurangi membeli produk seperti biasanya dan hampir 30% pengurangannya dirasakan, produk gagal jual akhirnya dibuang dan akibatnya kerugian yang dialami para pelaku usaha.

Pada kesempatan yang sama, dunia pendidikan juga turut merasakan musibah yang dirasakan pelaku usaha UMKM tersebut seperti yang dilakukan dari Dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Lancang Kuning (Unilak), dengan tim yang ketuai ibu Dr. Hadiyati, mengajak mitra dari KUBE Graha Permai yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan sekaligus sebagai tulang punggung keluarga keseharian dari kelompok usaha bersama ini adalah menghasilkan produk makanan yang dijajakan di lingkungan perumahan masyarakat.

Tim memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi kelompok usaha bersama, yakni dengan mendemonstrasikan teknologi frozen food dengan maksud agar kualitas dan daya tahan produk dapat terjaga dan mengurangi kerugian dari pelaku usaha.

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tangal 17 Desember 2021 lalu dan dihadiri oleh anggota kelompok, dengan antusiasme peserta mengikuti demonstrasi pengemasan produk. Setelah dievaluasi dari kegiatan yang dilakukan yang dimulai dengan memberikan penjelasan akan arti pentingnya pengemasan produk, dimana cara mengemas produk makanan melalui frozen food memang berbeda dengan proses pengemasan produk makanan biasa, dimana oleh karena produk dimasukkan dalam frezeer dan disimpan dalam kondisi dingin ini berpotensi merubah bentuk dan kualitas produk dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu ada cara yang tepat yang digunakan.

Cara pertama yang dilakukan adalah pertama, kemasan harusnya memiliki kemampuan tertutup rapat dan kedap udara. Hal ini dimaksudkan agar kondisi produk tetap stabil dan tidak terkontaminasi dengan kondisi di luar.

Kedua, proses pembuatan produk wajib bersih, kondisi ini dimaksudkan agar produk tidak rusak oleh kuman atau parasit akibat produk tidak bersih dibuat, sterilisasi produk perlu dilakukan karena hal ini memberikan kemungkinan akan daya tahan produk yang ada.

Ketiga, pilih kemasan praktis maksudnya adalah kemasan yang digunakan pilih yang praktis misalnya dengan menggunakan kemasan yang sudah siap untuk digunakan, mudah dibuka dan ditutup kembali dan ini akan membuat produk tidak rusak.

Keempat, pastikan kemasan menarik. Kemasan yang menarik dari konsumen melihatnya juga memberikan nilai atau kualitas produk kepada konsumen untuk membelinya dan ini akan membuat produk dapat berkesinambungan untuk diproduksi;

Terakhir kelima, menghindari freese burn maksudnya terjadi perubahan dalam warna atau permukaan produk yang disimpan dalam frezer. Hal yang bisa dilakukan agar produk tidak mengalaminya antara lain: lakukan pencatatan tanggal dimulainya produk dibekukan agar masa pembekuan dalam terkendali, kemudian pastikan pembungkus rapat dan tidak adalah celah, hindari menggunakan plastik tipis dalam proses pembekuan. Karena kantong tebal akan memberikan perlindungan terhadap produk yang dibekukan. freeze burn dan atau perubahan warna lainnya yang disebabkan oleh mikroorganisme atau zat-zat kontaminan (Indonesia, S. N., 2009).



Jadi, dapat dibuat ringkasan proses pengemasan produk agar tidak berubah warna dan terjaga kualitasnya.

Setelah mengikuti demontrasi dalam kegiatan pengabdian dalam membangun pengenalan produk frozen food peserta mengalami peningkatan wawasan. Dari empat indikator di atas, dapat diketahui indikator tertinggi adalah pada motivasi atau keinginan untuk mencoba menerapkan pada produknya masing-masing. Sedangkan indikator terendah adalah pada kemampuan mengemas, karena kemampuan itu memang harus diulang-ulang sehingga dengan bersemangat ingin mencoba ke produknya masing-masing disinilah akan memungkinkan untuk meningkatnya kemampuan peserta dalam membuat produk awet dengan kualitas terjaga.

 

Berita Lainnya

Index