Jangan Anggap Enteng, Varian Omicron Tularkan Banyak Orang Dan Mematikan

Jangan Anggap Enteng, Varian Omicron Tularkan Banyak Orang Dan Mematikan
Ilustrasi Omicron. (Foto: Dok. Tumisu/Pixabay)

RIAUREVIEW.COM --Kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah mendekati puncak kasus Covid-19 varian Delta pada Juli 2021. Kendati demikian, Pemerintah tetap meminta masyarakat tenang, kurangi kegiatan di luar rumah, disiplin protokol kesehatan (prokes) dan segera vaksinasi.

Pandemictalks mengunggah meme berkaitan dengan terus naiknya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Kasus harian menca­pai 55 ribu kasus. Semakin mendekati rekor tertinggi gelombang Delta Juli 2021, yaitu 56 ribuan.

“Segera vaksinasi, prokes jangan kendor,” ajak Pandemictalks.

Akun @daimyosama mengatakan, Pemerintah sudah mengingatkan sejak awal bahwa varian Omicron akan naik berkali-kali lipat dibanding varian Delta. Dia pun meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik “Yang penting angka kematian masih terkontrol,” katanya.

Senada, @Erik mengimbau masyarakat tetap tenang di tengah melonjaknya varian Omicron. Kata dia, tetap beraktivitas seperti biasa dengan tetap prokes. Bila bergejala pilek batuk, segera PCR.

“Dan bila positif, langsung melakukan isolasi terpusat di Wisma Atlet atau rumah sakit. Hindari dirawat di rumah agar tidak menularkan ke orang lain,” imbuhnya.

Akun @Dodit memprediksi varian Omicron tidak akan lama lagi melewati varian Delta. Soalnya, saat ini saja di mana angka kasus naik hanya didominasi Jabodatebek, Jawa Barat dan Banten. Sedangkan daerah-daerah lain belum ikut melonjak.

“Bila di daerah kasus Covid-19 sudah ikut tinggi, baru terjadi puncak Covid-19 var­ian Omicron. Jadi, kita taat prokes dan jaga keluarga masing-masing yang belum vaksin booster secepatnya cari vaksin,” saran dia.

Akun @lari_sore mengenang puncak har­ian kasus varian Delta pada 15 Juli 2021. Saat itu, kasus harian mencapai 56 ribu. Bedanya dengan saat ini, pada tahun lalu pasien yang sembuh hanya 19 ribu, sekarang 32 ribu.

“Yang meninggal waktu itu 1.200-an orang, sekarang hanya 107,” ungkap @lari_sore. “Saat itu banyak orang yang membutuhkan obat dan mencari tabung oksigen serta banyak anggota keluarga yang meninggal dunia,” ujar @seonggokjagung.

Akun @gideon_aprilian melihat kondisi di lapangan saat ini berbeda dibanding saat varian Delta menyebar pada Juli lalu. Saat itu, orang yang tidak memakai masker langsung memakai masker dan anak-anak dilarang main di luar rumah. “Sekarang masyarakat sudah abai prokes,” kata dia.

Akun @clairekriaty menimpali. Kata dia, mayoritas orang saat ini menyepelekan var­ian Omicron karena tidak terlalu berbahaya dibanding varian Delta.

“Padahal, varian Omicron masih menular­kan banyak orang dan mematikan walaupun tidak sebanyak varian Delta,” katanya.

“Orang-orang sudah menganggap sepele Covid-19 karena merasa varian Omicron tidak berbahaya. Bahkan yang bergejala seperti flu tak mau isoman dan masih asyik berjalan-jalan dan menularkan ke orang lain,” ujar @Asrinabila.

Akun @ingefach berharap kasus Covid-19 varian Omicron bisa segera melandai dan lebaran bisa mudik ke kampung halaman.

Akun @Hirofitriyati memprediksi, tahun ini warga bisa mudik ke kampung halaman.

Akun @Donny_ridwan menambahkan, di negara lain, kasus Covid-19 varian Omicron juga sudah turun. Yang penting dari sekarang, perketat prokes sehingga ketika waktunya mudik Lebaran semua bisa mudik.

“Makanya, kalau ada gejala mirip flu segera melakukan isoman dan jangan pergi ke luar rumah bila tidak penting sekali,” tandas @parik_patuti

 

 

Sumber: Rm.id

Berita Lainnya

Index