Dibuka Rektor Unilak, Kapolda Paparkan Peran Kepolisian dalam Diskusi Publik BEM Se-Riau

Dibuka Rektor Unilak, Kapolda Paparkan Peran Kepolisian dalam Diskusi Publik BEM Se-Riau

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM --Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Provinsi Riau Irjen Mohammad Iqbal menjadi pembicara pada Diskusi Publik bersama BEM Se-Riau (BEMSRI) di Gedung Aula Puskom Universitas Lancang Kuning, Juma'at (22/04).
 

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Riau menjelaskan tentang peranan polisi sebagai penopang upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi di tengah naiknya harga BBM dan kebutuhan pokok. Ia menambahkan pemerintah telah melakukan kerjasama dan memperkuat komunikasi dengan berbagai stakeholder terkait untuk mengendalikan inflasi global.

“Kami melakukan kolaboratif bersama-sama serta memperkuat koordinasi untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional,” jelasnya.

Mohammad Iqbal mengungkapkan penyebab pemulihan ekonomi nasional bisa terjadi kurang efesien dikarena berbagai macam faktor, seperti halnya konflik dunia yang memantik peningkatan disrupsi rantai ekonomi global.

“Fluktuasi harga BBM dan kenaikan harga minyak goreng ini dipicu oleh dampak konflik Rusia-Ukraina sehingga itu yang membuat permintaan tinggi telah mendorong harga pun naik,” ungkapnya.

Ia menyatakan dampak dari hal tersebut juga menyebabkan harga jual bahan bakar minyak dunia meningkat.“Imbas dari konflik itu lah yang membuat harga jual BBM lebih rendah dari keekonomiannya makanya pemerintah menaikkan harga BBM dan itu juga dipicu dari kenaikan harga minyak dunia,” katanya.

Selain itu, pihaknya dalam mengatasi kelangkaan dan melonjaknya harga jual minyak sawit, terus dilakukan pengecekan kesetiap pasar dan distributor minyak bersama Pemprov Riau. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir praktek kartel minyak serta juga menjaga ketersediaan minyak goreng ditengah lonjakan permintaan.

Pada kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa percepatan Provinsi Riau dalam melakukan vaksinasi dosis pertama telah termasuk sukses secara nasional. Terbukti Riau berada di rangking delapan sebagai provinsi yang laju akan vaksinasi serta untuk dosis dua dan tiga Riau masih berada di urutan 15.

“Sudah patut di apresiasi karena lajunya vaksinasi ini merupakan cara kita untuk mensukseskan program pemerintah dalam bentuk Herd Immunity," ujarnya.

Tak ketinggalan, ia juga merasa senang dan mengapresiasi pihak BEM Se-Riau telah mau melakukan diskusi publik seperti ini. “Adek-adek telah melakukan hal yang luar biasa, insyaallah kedepannya saya bersedia diundang kapanpun dimana pun.” tutupnya.

Sementara itu Rektor Unilak Dr Junaidi yang membuka diskusi menyebutkan tradisi berdiskusi ini perlu kita terus ditingkatkan dan ini Kekuatan kampus, kekuatan akademik, dengan berdiskusi kita berharap akan terjadi mutual understanding(pemahaman bersama) menyikapi persoalan-persoalan yang kita hadapi persoalan sehari-hari.

"Jadi saya sangat apresiasi diskusi yang diadakan oleh Aliansi Bem Se Riau, mahasiswa/adek-adek kami harap terus mengedepankan diskusi, kita berlatih diskusi kita akan bisa melatih bagaimana juga memahami orang lain karena ketika kita berbicara sebenarnya kita belajar untuk mendengarkan," ujar Dr Junaidi.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Riau M. Taufiq OH, HIPMI Riau, Wakil Rektor III Unilak Dr Bagio Kadaryanto, RAPP dan sejumlah mahawasiswa perwakilan perguruan tinggi yang ada di Riau.
 

Berita Lainnya

Index