Tak Terima Dibawa Lari, Orang Tua Polisikan Pacar Anak

Tak Terima Dibawa Lari, Orang Tua Polisikan Pacar Anak
AS alias Asep (27)

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM --Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru meringkus seorang pemuda, AS alias Asep (27) usai dilaporkan orang tua pacarnya, Sabtu (9/7/2022) malam. 
 

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan mengatakan, pelaku dilaporkan karena orang tua korban tidak terima anaknya yang masih dibawah umur dibawa lari oleh pelaku. 

Pelaku berhasil ditangkap berkat kerja sama Satreskrim Polresta Pekanbaru dengan Polda Jambi.

"Pelaku AS ini ditangkap saat berada didalam bus dari Pekanbaru menuju Palembang. Pelaku saat itu bersama korban yang masih berusia 14 tahun," katanya, Selasa (12/7/2022) sore.

Disebutkan Kompol Andrie Setiawan, peristiwa bermula, Rabu (6/7/2022) kemarin. Pagi itu sekitar pukul 05.00 WIB Sandi yang merupakan orang tua korban Bunga (nama samaran) tidak menjumpai anaknya berada di rumah.

"Kemudian orang tua korban ini merasa curiga bahwa anaknya telah dibawa oleh pelaku AS. Hingga, Jumat (8/7/2022) korban belum ditemukan keluarganya. Atas kejadian itu keluarga korban membuat laporan ke Polresta Pekanbaru," terang Andrie.

Berdasarkan laporan yang diterima dari orang tua korban, pada Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 01.00 WIB, Tim Satreskrim Polresta Pekanbaru yang sudah bekerjasama dengan Polda Jambi melakukan penyelidikan.

"Hasilnya diketahui pelaku bersama korban sedang didalam bus dari Pekanbaru menuju Kota Palembang," sambungnya.

Tanpa mengulur waktu, Kompol Andrie Setiawan langsung melakukan koordinasi dengan Tim Resmob Polda Jambi.

"Kemudian tim kita yang di pimpin Ipda Ridho A.S langsung melakukan pengejaran. Bersama Tim Resmob Polda Jambi pelaku bisa diamankan," bebernya.

Dari keterangan pelaku AS dirinya sudah mengenal korban sejak tahun 2020 lalu. Pelaku dan korban berstatus pacaran. 

Pelaku AS dijerat Pasal 81 Undang-Undang RI nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, menjadi Undang-Undang Jo Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan Pasal 332 KUHPidana dengan ancaman diatas 8 tahun penjara

 

Sumber: riauaktual.com

Berita Lainnya

Index