Subsidi kepada BUMN Senilai Rp 6,4 Miliar dari APBD Bengkalis 2022

Kadisdagperin Bengkalis Akui Bulog Sebagai Pihak Ketiga

Kadisdagperin Bengkalis Akui Bulog Sebagai Pihak Ketiga
Zulpan, ST.(sukardi)

BENGKALIS,RIAUREVIEW.COM — Polemik adanya belanja Subsidi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai Rp 6,4 miliar, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis Tahun 2022 diakui Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis, Zulpan, ST, Rabu (13/7/2022).

Belanja subsidi kepada BUMN itu dikhususkan sebagai belanja kebutuhan Pasar murah kepada masyarakat di 155 desa/kelurahan se-Kabupaten Bengkalis dengan total belanja 35 ribu paket sembako, terdiri dari tiga produk beras 10 kilogram (Kg), 2 kilogram (Kg) minyak goreng merk Sunco, 2 kilogram (Kg) gula merk Gulaku.

“Anggaran senilai Rp 6,4 miliar itu untuk belanja Pasar Murah. Bukan subsidi kepada Bulog, melainkan belanja subsidi. Kalau subsidi seperti biasanya, itu duitnya dikasi terserah mau dibuat apa. Namun disini, penerima subsidi mengolah duitnya, melalui pihak ketiganya langsung Bulog. Itu pun dinas tidak memberikan langsung uangnya, misalnya ini duit sekian miliar tadi. Tidak langsung diberikan,”kata Zulpan.

Dikatakannya lagi, masing-masing penerima itu membeli harga tiga produk tadi dengan harga Rp 50 ribu. Sisanya itu di subsidi pemerintah daerah dan Bulog sebagai pihak ketiga (pelaksana) dengan total 35 ribu paket,”kata Zulpan, sembari mengatakan perlu diklarifikasi.

“Jadi pihak ketiga adalah Bulog, kita dinas tidak memberikan langsung uangnya, misalnya ini duit sekian miliar. Tidak langsung kita berikan, uang diberikan setelah 35 ribu paket terpenuhi dan tersalurkan kepada masyarakat 155 desa/kelurahan se-Kabupaten Bengkalis. Melalui berita acara lengkap,”katanya.

Diutarakannya, setelah diserahkan paketnya sebanyak 35 ribu paket. Disdagperin juga didampingi oleh pendampingan, sehingga tidak lepas begitu saja. Secara teknis penyerahan kepada masyarakat itu langsung melalui pendataan desa melalui RT dan RW setempat.

“Pelaksanaan selesai nol pencairan. Tidak langsung uangnya kita serahkan, yang Rp 6,4 miliar itu. Setelah selesai barang sampai kepada user (masyarakat), itu dinas juga croscek dan turun mendampingi, mempersiapkan berita acar. Setelah semuanya clear, baru diadakan proses pembayaran kepada Bulog melalui transfer ke rekening Bulog,”katanya lagi.(ra)
 

Berita Lainnya

Index