Banner Pancasila Tuding Tim Seleksi Bawaslu Riau Tak Transparan, Peserta Ancam Gugat ke PTUN

Banner Pancasila Tuding Tim Seleksi Bawaslu Riau Tak Transparan, Peserta Ancam Gugat ke PTUN
Tim seleksi Bawaslu Riau. Foto: Net

PEKANBARU, RIAUREVIEW,COM --Puluhan peserta seleksi calon anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Riau mengancam akan menggugat tim seleksi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Pekanbaru. Peserta seleksi menunjuk Ramzi Durin sebagai pengacara yang akan menggugat hasil seleksi calon anggota Bawaslu Riau tersebut.
 

Ramzi mengatakan, keadilan dan transparansi harus dilakukan tim seleksi (timsel) dalam setiap tahapan. Hal ini karena yang direkrut adalah penyenggara pemilu, lembaga yang notabene adalah pengawas penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah.

"Kinerja timsel perlu kita pertanyakan. Kita menilai timsel tidak transparan terhadap hasil seleksi," kata Ramzi yang juga merupakan salah satu peserta seleksi, Selasa (26/7/2022).

Ramzi menjelaskan, pihaknya menggugat hasil penetapan timsel melalui pengumuman tes tertulis dan tes psikologi bakal calon anggota Bawaslu Provinsi Riau dengan nomor: 33/Timsel-Riau/3-VII/2022. Berdasarkan pengumuman tersebut, timsel telah menetapkan 12 calon anggota Bawaslu Riau yang maju pada tahapan berikutnya. Sementara, kata Ramzi, hasil computer assisted test (CAT) tidak pernah diumumkan.

"Kita sudah dapat bocoran hasil CAT yang ditetapkan timsel tertanggal 23 Juli 2022. Dari bocoran itu, diketahui ada peserta yang nilai CAT-nya di bawah 20 dan dinyatakan lulus. Banyak peserta di atas nilai tersebut, tapi tidak masuk dalam 12 nama yang diumumkan," jelas Ramzi.

Adapun nama-nama ke 12 calon anggota Bawaslu Riau yang diumumkan oleh timsel, yakni Alnofrizal, Yasrif Yakub Tambusai, M.Hary Rubianto, Indra Khalid Nasution, Fitri Heriyanti, Elfendri, Nanang Wartono, Satrio Wicaksono, Hasan, Salmon Daliyoto, Jamaluddin, dan Amiruddin Sijaya.

"Kita menuntut  agar hasil seleksi 12 nama ini dibatalkan. Atas dasar apa timsel memberi penilaian sehingga meloloskan yang nilainya jauh lebih rendah. Timsel saja tidak transparan. Ini membuat kami menduga bahwa pelaksanaan tes hanya akal-akalan pada kami sebagai peserta tes," ujar Ramzi.

 

Ramzi mengaku ada delapan orang calon anggota yang lolos ke seleksi selanjutnya, namun ia mengklaim nilainya lebih rendah daripada yang diperoleh Ramzi.

SabangMeraukeNews belum dapat mengkonfirmasi tim seleksi bawaslu riau terkait tudingan keras dan ancaman gugatan yang bakal diajukan oleh Ramzi dan kawan-kawan.
 

 

 

Sumber: sabangmerauke.com
 

Berita Lainnya

Index