Malam Hiburan Resepsi Nikah

Dua Kelompok Pemuda Baku Hantam di Desa Penebal

Dua Kelompok Pemuda Baku Hantam di Desa Penebal
Ilustrasi.(net)

BENGKALIS,RIAUREVIEW.COM — Dua kelompok pemuda antara Desa Penebal dan Desa Temeran, Kecamatan Bengkalis terlibat baku hantam. Peristiwa tersebut terjadi, Senin (25/7/2022) malam lalu. Akibatnya, banyak warga Penebal yang mengalami luka-luka. Meski tidak begitu parah, namun peristiwa itu sempat dibawa ke kantor Desa Temeran.

Peristiwa baku hantam antar pemuda terjadi disela-sela kegiatan hiburan malam resepsi pernikahan di Desa Penebal, Kecamatan Bengkalis. Seperti biasa, setiap usai pesta kenduri. Malam harinya, tuan rumah memberikan hiburan malam orgen tunggal, sebagai hiburan masyarakat setempat.

Namun, entah kenapa saat hiburan malam berlangsung. Salah seorang pemuda pendatang dari Desa Temeran tiba-tiba membuat suasana berubah. Sehingga, pemuda Penebal yang tak terima langsung berusaha membalas, hingga terjadilah baku hantam dua kelompok dari dua desa tersebut.

Atas peristiwa itu, pemuda Temeran tidak terima dan mengadukannya kepada kepala desa (Kades) setempat. Sehingga, difasilitasi Kepala Desa Temeran Arifin dibantu Babinkamtibmas setempat berusaha mendamaikan. Namun, perdamaian itu berujung kesepakatan ganti rugi senilai Rp 20 juta.

Akan tetapi, kedua belah pihak tidak sepakat. Pasalnya, pemuda Desa Penebal yang turut menjadi korban menilai, jika mereka diperas atau dipaksa dengan harus membayar Rp 20 juta, sebagai biaya perobatan.

“Hasil mediasi atau perdamaian tercapai. Tapi, soal uang Rp 20 juta yang dituntut Pemuda Temeran itu tidak bisa dipenuhi. Karena, nilainya tidak sedikit. Sementara ini terjadi akibat ulah pemuda Temeran yang datang ke Penebal dan mencoba berbuat onar,”kata Muhadi, yang turut memediasi damai baku hantam tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Temeran Arifin, Rabu (27/7/2022) dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Arifin mengatakan, proses mediasi damai berlangsung di kantor Desa Temeran dihadiri sejumlah pemuda dari kedua desa.

“Pertemuan tadi itu dihadiri sekitar 23 orang. Lupa saya jumlah pastinya. Peristiwa acara pesta pernikahan yang berlanjut malam hari acara hiburan. Dalam acara itu terjadi baku hantam di Desa Penebal,”katanya.

Ditanya soal adanya permintaan paksa uang Rp 20 juta untuk damai dan ganti rugi. Arifin mengatakan, itu hanya ucapan dari pemuda. Namun, tidak ada pemaksaan harus bayar Rp 20 juta.

“Informasinya bagus juga dikonfirmasi ke saya, tidak ada pemerasan atau pemaksaan uang senilai Rp 20 juta. Karena, kita membahasnya di depan umum ramai. Tidak ada pemaksaan, jadi tidak ada pemaksaan dan bukan sendiri korbannya,”tutup Arifin.

Kegiatan Belum Dapat Izin

Kepala Desa Temeran Arifin juga menambahkan, jika kegiatan malam hiburan orgen tunggal di Desa Penebal, Kecamatan Bengkalis tidak dapat izin dari kepala desa Penebal. Akan tetapi, pemuda yang berinisiasi, agar acaranya bisa hingga larut malam dengan hiburan orgen tunggal.

“Itu acara malamnya juga tidak diberikan izin oleh kepala desa. Karena, sekarang ini acara-acara malam tersebut belum diizinkan. Tapi, itulah pemuda. Mereka ingin hiburan alasannya. Kami saja sampai hari ini belum berani mengeluarkan izinnya. Sehingga serba salah pemerintah desa. Kalau tak ada hiburan tidak mau rewang,”ujarnya lagi.(ra)

 

Berita Lainnya

Index