Anies Siap Nyapres, Ketua DPRD DKI: Sudah Siap Partainya?

Anies Siap Nyapres, Ketua DPRD DKI: Sudah Siap Partainya?

RIAUREVIEW.COM --Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan siap maju menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan dukungan partai partai politik yang mengusung Anies.
 

"Sebagai warga negara sah-sah saja kalau untuk mencalonkan diri untuk capres. Pertanyaannya, apakah sudah siap dengan partainya," kata Prasetyo saat dihubungi, Sabtu (17/9/2022).
 

Pras mengaku tak mempermasalahkan jika Anies berkeinginan untuk nyapres. Akan tetapi, dia sekali menyebut semua itu tergantung kekuatan partai pengusungnya.

"Itu sah-sah saja. Tapi tergantung partainya partai mana, kan gitu," ujarnya.

Kendati begitu, dia menyoroti banyak janji-janji kampanyenya sewaktu Pilgub 2017 yang belum direalisasikan. Seperti misalnya, pembangunan rumah DP nol yang belum sesuai target hingga penanganan banjir.
 

"Bisa melihat lah yah, gitu aja. Ya dari 23 janji kan ada banyak yang nggak terselesaikan," ucapnya.

Politikus PDIP itu juga menyoroti pelebaran trotoar yang berdampak pada bertambahnya kemacetan di Kota Jakarta. Pras lantas meminta agar permasalahan tersebut segera dikoreksi.

"Masalah hulu hilir, gitu lho. Malah dia membuat terobosan-terobosan yang menjadi Jakarta macet, harusnya menyelesaikan macet, itu masalah trotoar yang sebegitu besarnya," jelasnya.

"Yang seperti itu lah yang dia harus koreksi ya. Kalau kita sebagai manusia sebagai pemerintah dikoreksi kan namanya ya baik gitu masih ada yang mau koreksi. Ya kalau nggak mau dikoreksi ya salah juga sebagai pemerintah," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pernyataan Anies siap menjadi capres dimuat dalam artikel Reuters berjudul 'Popular governor of Indonesian capital 'prepared' to run for president'. Anies juga bicara soal asumsi orang-orang terhadap apa yang akan dikerjakannya saat menjabat Gubernur DKI. Kini, setelah 5 tahun menjabat, Anies meminta agar dirinya dinilai dari kenyataan dan rekam jejak.

"Dulu, orang berasumsi tentang saya dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang, saya telah menjabat selama 5 tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," kata Anies seperti dilansir Reuters, Jumat (16/9/2022).

Dalam artikel itu, Reuters turut mengulas soal posisi Anies sebagai gubernur satu kota terbesar di Asia Tenggara yang sering dianggap sebagai batu loncatan menuju kursi kepresidenan dengan memberi contoh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan Gubernur DKI dua tahun sebelum menang Pilpres 2014.

Kritik atas kemenangan Anies pada 2017 diraih saat ada kelompok-kelompok Islam melakukan agitasi selama berbulan-bulan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena kasus penodaan agama. Anies saat itu dianggap tidak berbuat banyak untuk memperbaiki polarisasi yang terjadi. Namun, Anies menyatakan kebijakannya sebagai Gubernur DKI Jakarta telah 'mempersatukan rakyat Jakarta'.

Anies mengatakan dirinya siap menjadi capres jika ada partai yang mengusungnya. Anies juga menyinggung soal elektabilitas dari hasil survei yang disebutnya tidak diminta.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," ujar Anies.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi, bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," sambung Anies. 
 

Sumber: [detik.com]
 

 

Berita Lainnya

Index