Waspada! Penipuan Pura-pura Kenal Via Telepon, seperti Cerita Warga Meranti Ini

Waspada! Penipuan Pura-pura Kenal Via Telepon, seperti Cerita Warga Meranti Ini
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH.

MERANTI,RIAUREVIEW.COM - Upaya penipuan via telepon masih terus dilancarkan oknum tak bertanggung jawab. Agar tak menjadi korban, warga diingatkan agar lebih hati-hati dalam menerima panggilan telepon dari orang yang tak dikenal.
 

Seperti yang dialami salah seorang warga Selatpanjang Timur, Safri. Katanya dia baru saja mendapat panggilan telepon dari nomor yang belum tersimpan diponselnya. Saat itu, penelepon berlagak sebagai temannya.
 

"Karena ada panggilan masuk (nomor saja tanpa nama, red), otomatis saya terima. Saat itu, saya bertanya ini siapa, penelepon tak langsung menjawab," kata Safri  Sabtu (26/11/2022).
 

Dilanjutkan Safri, meski tak menjawab, si penelepon memberi kisi-kisi agar dirinya menebak. Si penelepon melanjutkan kata-kata dengan menyebut dirinya adalah teman dari Polres.
 

"Mendengar ini dari Polres, saya mulai berfikir dan menerka. Saya seketika mengingat, siapa yang pernah berkomunikasi dan memiliki suara yang sama dengan si penelepon," ujar Safri.
 

"Waktu itu, saya menyebut nama salah satu anggota Polri yang bertugas di Polres Kepulauan Meranti. Si penepon pun langsung meng-iya-kan, saya pun minta maaf karena belum menyimpan nomornya di ponsel," tambah Safri.
 

Oleh si penelepon, Safri diminta menghapus nomor lama anggota Polri di Polres Kepulauan Meranti yang sebelumnya sudah pernah disimpan, dan menggantikannya dengan nomor yang baru. Si penelepon mengatakan bahwa nomor yang digunakan untuk menghubungi itu merupakan nomor pribadinya.
 

"Setelah dia menjelaskan, saya bertanya perihal keperluannya menelepon. Saat itu si penelepon mengatakan sedang ada lelang kendaraan murah," cerita Safri.
 

Mendengar jawaban ada lelang kendaraan murah, Safri mengaku langsung memberikan alasan sedang sibuk dan akan kembali menghubungi setelahnya.
 

"Dia bilang ada lelang kendaraan murah, langsung saya sadar, ini upaya penipuan. Sebab, sekitar tahun 2014 atau 2015, saya pernah juga mendapat tawaran serupa. Malah sampai dikirimnya brosur kendaraan yang akan dilelang. Tapi ketika saya pastikan ke orang yang dicatut namanya, ternyata yang bersangkutan mengaku tidak tahu, jelas itu penipuan," kata Safri lagi.
 

Masih menurut Safri, setelah beberapa jam pasca menerima panggilan, si penelepon kembali menghubungi. Karena sudah tahu modus operandinya, Safri mengaku tetap menerima panggilan itu namun memberikan pertanyaan singkat yang membuat si penelepon tak bisa menjawab.
 

"Saya terima panggilannya, saya tanya ini siapa, ini teman polisi tadi jawabnya. Saya tanya, iya siapa namanya, dia malah menutup panggilan. Mungkin dia lupa nama yang pernah saya sebut, takut modusnya ketahuan makanya dia kabur," ujar Safri.
 

Terpisah, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH mengatakan, saat ini memang banyak modus penipuan menggunakan ponsel. Agar tak menjadi korban penipuan, warga diimbau supaya lebih berhati-hati ketika menerima panggilan telepon dari orang yang tak dikenal.
 

"Banyak modus penipuan via telepon. Terkadang calon korban disebut sebagai pemenang undian, atau ada pihak keluarga yang ditangkap bawa Narkoba lalu diminta uang damai supaya tak diproses hukum, atau ada lelang kendaraan murah, itu perlu hati-hati," kata Andi Yul menjawab.
 

Disarankan Andi Yul, jika menerima panggilan dari nomor tak dikenal, dan arah pembicaraan sudah tidak jelas, lebih baik diakhiri saja. Setelah itu, cobalah mengklarifikasi atau mencari tahu informasi ke pihak bersangkutan yang dicatut mamanya.
 

"Intinya tetap waspada. Kalau si penelepon menyuruh kita menebak namanya, jangan pernah disebutkan, sebab itu modusnya untuk melancarkan aksi. Sudah betul itu, ketika menerima panggilan, kita tanya, siapa namanya, dimana tugasnya, biar kan dia sampai menjawab. Kebanyakan, penipu langsung kabur karena takut ketahuan dia berniat jahat," saran Andi Yul. 
 

 

 

Sumber: cakaplah.com
 

Berita Lainnya

Index