Kades di Meranti Berharap Perseteruan Bupati dan Gubri Tidak Berlanjut

Kades di Meranti Berharap Perseteruan Bupati dan Gubri Tidak Berlanjut
Sulaiman, Kades Melai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti.

MERANTI,RIAUREVIEW.COM --Para Kepala Desa (Kades) di Kepulauan Meranti berharap agar perseteruan antara Bupati Meranti M Adil dengan Gubernur Riau, Syamsuar belakangan ini tidak berlanjut.

Hal itu diutarakan Sulaiman selaku Kades Melai, Kecamatan Rangsang Barat, yang juga Ketua Forum Kepala Desa se-Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Meranti, usai acara pembukaan rapat kerja penyelenggaraan urusan pemerintahan desa se-Provinsi Riau, Kamis (1/12/2022).
 

"Seperti apa yang disampaikan Wabup tadi, kami berharap, lepaskan dan jangan memikirkan hal politik dulu, tapi pikirkanlah kesejahteraan rakyatnya dulu. Itu harapan kami," kata Sulaiman.

Ia menambahkan, dengan adanya rapat kerja dengan Wamendes dan Gubernur Riau, pihaknya berharap dan bersyukur bahwa perhatian provinsi dan pusat terhadap desa sangat baik.

"Setiap desa mendapatkan bantuan keuangan khusus ke Riau. Kedatangan kami saat ini juga menghadap gubenur menjaga hubungan baik," cakapnya.

Lebih jauh, ia mengatakan, saat ini, sebanyak 200 hektare lebih lahan persawahan masyarakat yang tak bisa ditanami padi berada di perbatasan antara Kecamatan Rangsang Barat di Desa Setatah, Segomeng, Sungai Cina, Bina Maju, Mekar Baru dan Desa Melai sendiri.

“Akibat terjadinya banjir yang diakibatkan oleh pasang rob atau banjir rob. Lahan persawahan yang tak dapat ditanami ada sekitar 200 hektare,” ulasnya.

Sulaiman menyebut kondisi seperti sudah terjadi sejak tiga tahun belakangan ini. Persoalannya tidak cuma di banjir rob, tapi juga karena curah hujan sangat tinggi, sungai-sungai mengalami kedangkalan, hingga tanggul pengaman di tepi pantai sudah mengalami penurunan ketinggian.

Dia menyebut, masyarakat di desa-desa ini sangat berharap perhatian dari pemerintah yang lebih tinggi agar masalah ini dapat teratasi. Sulaiman juga menyebut, selain areal persawahan, juga ada banyak lahan perkebunan warga yang turut rusak, seperti perkebunan kopi dan kelapa.
 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index