Antisipasi Kekerasan Terhadap Perempuan Berdayakan Tim Penggerak PKK

Antisipasi Kekerasan Terhadap Perempuan Berdayakan Tim Penggerak PKK

PEKANBARU,RIAUREVIEW.COM --Dalam  rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian masyarakat, Kamis (5/1) dilaksanakan penyuluhan di Desa Keranji Guguh Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak. Penyuluh terdiri atas dosen yakni Dr Hj Hernimawati MSi, Dr Hj Surya Dailiati MSi dan Sudaryanto MSi serta mahasiswa; Jeni Saputri. Kegiatan dilaksanakan di aula desa.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kampung (desa) Keranji Guguh, Nurihwan Andi Nugroho dan dihadiri Ketua Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) beserta anggota. Dalam sambutannya Nurihwan mengajak ibu-ibu untuk senantiasa mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga dengan cara berpakaian dan berhias yang sopan sehingga tidak menimbulkan kenginan orang lain untuk berbuat maksiat.

“Misalnya ibu-ibu idealnya, berdandan yang menarik di depan suami, jangan malah di luar sehingga menarik orang untuk berkeinginan yang tidak benar. Apalagi sampai pakaian yang terbuka. Begitu juga dengan anak-anak mesti diingatkan; dengan kemajuan zaman dan telnologi jangan mengikuti pola pergaulan dan perilaku yang tidak sesuai dengan bangsa, negara dan agama,” kata Nurihwan.

Sementara Sudaryanto, dalam kesempatan ini mengatakan sebenarnya potensi atau kasus kekerasan terhadap perempuan tidak hanya terjadi di kota tapi juga di desa. Oleh karena itu masyarakat desa khususnya perlu dibekali agar terhindar dari hal tersebut. Bahkan berdasarkan informasi di media cetak, elektronik dan sosial, kasus-kasus yang terjadi juga sampai di lembaga pendidikan dan kantor pemerintah dan swasta, tidak hanya dalam pergaulan.

“Informasi yang kita terima misalnya saat peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan beberapa waktu lalu yang datang ke kampus, kasus-kasus yang terjadi menyebabkan beberapa hal seperti depresi, bunuh diri, berhenti bekerja, berhenti sekolah, tidak mau bergaul,” papar Sudaryanto.

Menurut Deklarasi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, PBB, pasal 1, imbuhnya, kekerasan terhadap perempuan adalah segala bentuk tindak kekerasan yang terjadi atas dasar perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan atau akan mengakibatkan rasa sakit atau penderitaan terhadap perempuan termasuk ancaman, paksaan, pembatasan kebebasan, baik yang terjadi di arena publik maupun domestik.

Bentuknya berupa kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual, penelantaran ekonomi. Oleh karena itu khususnya kaum perempuan dirumah atau di luar rumah, di kampus atau di tempat kos, mesti senantiasa dipantau secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung bisa dengan datang bertatap muka, tidak langsung bisa menggunakan handphone.

“Antisipasi dapat juga dilakukan dengan penguatan peran dan fungsi Tim Penggerak PKK dengan memberikan pemahaman tentang budaya Indonesia, agama, moral. Suami bertanggung jawab kepada isteri, isteri bertanggung jawab kepada anak-anak. Respon terhadap keluarga, respon terhadap isteri, respon terhadap anak. Memberikan dukungan kepada korban jika ada, harapannya tentu tidak ada. Memberikan pendampingan kepada korban bukan sebaliknya penghinaan.

Kemudian imbuh Sudaryanto, jika ada yang menjadi korban mesti melapor kepada pihak yang berwenang agar tidak teraniaya atau terzalimi selamanya. Korban tidak boleh mendiamkan apa yang terjadi pada dirinya. Harus ada upaya penguatan diri, melapor kepada orang tua, teman, pihak berwenang dan tetap berdoa kepada Allah SWT.   

Dalam kesempatan ini Sudaryanto juga mengajak kaum perempuan agar meningkatkan pendidikan sehingga paham dengan perkembangan zaman dan teknologi, memiliki pengetahuan yang luas. Bagi yang sudah menyelesaikan Pendidikan SMA sederajat ia mengaa untuk berkuliah di Universitas Lancang Kuning karena memiliki berbagai program studi.

“Universitas Lancang Kuning sebagai kampus kebanggan masyarakat Riau perlu menjadi wadah masyarakat untuk melanjutkan pendidikan dan karir. Apalagi saat ini sudah banyak mahasiswa yang berprestasi sejak kuliah di Universitas Lancang Kuning. Kemudian lulusan yang dihasilkan juga sudah berkarir, bekerja di dunia pemerintahan maupun non pemerintahan,” katanya

Berita Lainnya

Index