PEKANBARU,RIAUREVIEW.COM --Masyarakat Jalan Patria Sari Kelurahan Umbansari Kecamatan Rumbai, Pekanbaru protes dan tidak setuju dengan dibangunnya tempat penampungan hewan atau shelter yang baru saja diresmikan hari ini Sabtu (27/5/2023) oleh Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution.
Wujud penolakan tersebut, mereka mendatangi shelter yang diberi nama Suargaloka Camari di Jalan Patria Sari, Kecamatan Rumbai, Sabtu (27/5/2023) saat prosesi launching. Masyarakat mengaku tidak diajak musyawarah dan tiba-tiba sudah berdiri bangunan penampungan anjing tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru Firdaus saat dihubungi CAKAPLAH.com mengatakan jika terkait penolakan ini hanya miskomunikasi saja.
"Mungkin ada miskomunikasi saja itu, tadi mereka ada diskusi lagi dengan akrab. Namun kita akan pantau lagi kondisinya nanti seperti apa," ujar Firdaus, Sabtu (27/5/2023).
Ia mengatakan untuk pembangunan shelter tersebut yang pasti memang harus ada izin lingkungan dari RT/RW dan camat setempat. "Dan kalau untuk pembinaan teknis ke kita dan kita akan tetap lakukan pemantauan. Soal yang masyarakat menolak tadi itu saya kira miskomunikasi saja," cakapnya.
Dijelaskan Firdaus, Shelter tersebut sebenarnya bagus karena menampung hewan liar yang banyak berkeliaran di Kota Pekanbaru. "Yang jelas niat baik orang itu untuk menampung hewan liar seperti anjing yang tak bertuan lagi. Memang di Pekanbaru ini sering kejadian pada saat anjing masih bagus, masih produktif, mereka dirawat, namun begitu tak produktif dan umur makin tua, mereka melepaskan begitu saja," jelasnya.
Harapannya dengan adanya shelter ini jika ada hewan yang berkeliaran lebih baik dibawa ke shelter tersebut. Di sana ada gratis kebiri steril sehingga tidak berkembang biak lagi.
"Sebenarnya bagus, namun mungkin imejnya saja yang kurang bagus. Tapi ini sebenarnya bagus untuk penanganan penularan rabies," pungkasnya.
Sumber: cakaplah.com
