Kuota 30 Peserta Bimtek DPMD Bengkalis Menuai Protes Keras dari Forum BPD

Kuota 30 Peserta Bimtek DPMD Bengkalis Menuai Protes Keras dari Forum BPD
Plt. Kepada DPMD Bengkalis Drs. Ismail, MP (kiri) sedang memberikan penjelasan dalam rapat.(sukardi)

BENGKALIS,RIAUREVIEW.COM—Pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) tingkat Provinsi Riau menuai protes keras dari Forum Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kecamatan Bengkalis, Minggu (11/6/2023) kemarin. Wakil Ketua Forum BPD Kecamatan Bengkalis Abu Talib menilai, OPD terkait tidak berlaku adil.

Hal itu disampaikan Abu Talib kepada media ini. Menurutnya, banyak BPD yang kecewa atas diberangkatkannya 30 peserta Bimtek tingkat Provinsi Riau, yang diselenggarakan di Pekanbaru baru-baru ini. Pasalnya, peserta Bimtek ditunjuk sesuka hati oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Bengkalis, tanpa dasar dan kriteria.

Kemudian, sambung Ketua BPD Meskom ini, pesertanya tidak merata disetiap desa. Justru hanya satu desa, yang tolak ukur menjadi pesertanya tidak jelas, sehingga disinyalir OPD terkait telah main mata dengan peserta, yang diberangkatkan.

"Harapan kami sebagai Anggota BPD Desa Meskom Dinas PMD Kabupaten Bengkalis mengirimkan peserta Bimtek ketingkat Provinsi Riau tersebut merata di setiap Desa yang ada di Kecamatan jangan hanya satu desa dan itu yang di inginkan kawan-kawan anggota BPD se-kecamatan Bengkalis, " ujar Abu Talib yang juga Wakil Ketua Forum BPD Kecamatan Bengkalis.

Ia menimpali, sebagai Ketua BPD Meskom, Kecamatan Bengkalis sangat kecewa dengan DPMD Kabupaten Bengkalis, karena anggota BPD yang dikirim ikut Bimtek tersebut ada macam anak tiri dan anak kandung.

“Jelas ini tidak memenuhi asas rasa keadilan bagi kami BPD. Berangkatnya juga sembunyi-sembunyi, namanya Bimtek itu harus terbuka, jadi motivasi bagi semua,”ujarnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bengkalis Drs. H. Ismail saat dikonfirmasi melalui ponsel mengatakan, rasa kekecewaan yang dirasakan anggota BPD Meskom tidak beralasan.

Sebab, sambungnya Ismail, kuota yang peserta terbatas hanya sekitar 30 peserta. Sementara, sesuai keinginan bersama adalah seluruh BPD se-Kabupaten Bengkalis. Akan tetapi, dengan kuota terbatas tersebut tentunya tidak mampu membawa semua anggota BPD.

“Kita hargai semangat kawan-kawan BPD untuk mengikuti Bimtek. Namun, tentunya kita punya alasan tersendiri, bagi peserta yang diikutsertakan. Jadi, saya rasa kekecewaan kawan-kawan di BPD harap dimaklumi,”ujarnya.

Tidak Adil

Ismail juga membantah keras, tuduhan rasa ketidakadilan atas keberangkatan Bimtek tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Pemprov Riau. Seluruh peserta yang ditunjuk sesuai kuota, tahap berikutnya ditunjuk yang lain.

“Saya juga tidak tahu nama-nama yang berangkat Bimtek itu. Jadi, dimana tidak adilnya, saya tidak tersinggung bagi saya baik-baik saja, jika ada orang menyampaikan pendapat. Oleh karena itu, sudah saya jawab tadi bahwa prinsipnya, semua BPD dapat dikirimkan untuk mengikuti Bimtek, hanya saja kuota yang ada 30 peserta, maka dikirim dulu sesuai permintaan itu, artinya masih ada 106 BPD yang belum dikirim Bimtek, untuk itu jika ada kuota atau permintaan lagi akan dikirim,”ujarnya.

Perlu juga disampaikan, sambung Ismail, kriteria desa yang BPD nya mengikuti Bimtek juga sudah jelas, pertama sangat tertinggal, kedua tertinggal, ketiga berkembang dan maju. Untuk Desa Meskom, ulasnya, statusnya adalah Mandiri, tidak masuk dalam kriteria tersebut.

“Kriteria sudah ada, maka dari itu yang diikutkan mengikuti Bimtek tentunya peserta yang dapat mendongkrak pembangunan desanya, sehingga desa bisa menjadi Mandiri,”pungkas Ismail mengakhiri.(sukardi)
 

Berita Lainnya

Index