Sekwan DPRD Kota Pekanbaru "Keterlaluan", Media Terkesan Disepelekan

Sekwan DPRD Kota Pekanbaru

. - Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru (Sekwan), Hambali Nanda Manurung di nilai tidak cakap menjabat sebagai Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (PPDI), Feri Sibarani, SH, hari ini di Pekanbaru. 29/06Hampir semua insan Pers mengatakan hal yang sama tentang Sekwan DPRD Kota Pekanbaru. Bahwa Hambali Nanda ini sangat sulit di temui insan Pers. Terkesan menyepelekan awak media. Itu keterlaluan. Bahkan terkesan anti Pers. Sekwan harus pahami dengan benar apa peran dan fungsi Pers, tolong baca dan maknai pasal 6 UU No 40 Tahun 1999 Tentang Pers, agar tidak gagal paham, " Sebut Feri Sibarani, hari ini.

Dijelaskan Feri Sibarani, Pers meruapakan wahana komunikasi dan lembaga informasi yang satu-satunya sebgai yang valid dan dipercaya oleh Masyarakat. Dan lembaga DPRD meruapakan tempat mencari informasi yang sangat erat hubungannya dengan masyarakat, baik dengan para anggota DPRD maupun dengan sekwan, sehingga menjadi sangat wajar, jika para awak media banyak mencari Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru, karena jabatan itu sentral di lembaga Parlemen, untuk dimintai keterangan terkait semua program dan kegiatan di DPRD Kota Pekanbaru.

, "Jika Sekretaris selalu menutup diri dari wartawan, lalu apa maksudnya? Apakah wartawan bisa mendapatkan klarifikasi atau konfirmasi dari seorang kabag di sekretariat DPRD? Jika demikian adanya, lantas untuk apa ada jabatan sekwan? Ini harus clear dan saya kira Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun harus memberikan perhatian soal ini, jangan dianggap sepele, karena sekwan adalah representasi dari walikota, " Lanjut Feri.

Hal lain dikatakan oleh Feri Sibarani, bahwa pihaknya selaku organisasi Pers yang menaungi sebahagian organisasi Pers dan wartawan mendapatkan banyak keluhan tentang realisasi anggaran publikasi yang diketahui berjumlah fantastis dibawah kendali sekwan DPRD Kota Pekanbaru. Kabarnya, anggaran publikasi di sekwan DPRD Kota Pekanbaru mencapai puluhan miliar rupiah, namun pantas dicurigai, karena hampir semua insan pers mengeluh cuma mendapatkan kesempatan yang sangat minim.

, "Pertanyaannya kemana saja anggaran publikasi yang mencapai puluhan miliar itu? Sedangkan para awak media semuanya mengeluh, hanya dapat 1 atau 2 kegiatan dalam setahun, kalau di nilai nominalnya hanya mencapai 7 juta bersih, setelah potong  pajak. Kemana di alihkan? Itu anggaran bukan sedikit loh, " Tanya Feri Heran.

Oleh karena itu, Feri Sibarani dengan tegas meminta kepada Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru untuk menyadari peran dan tugasnya secara profesional. Tidak perlu main sembunyi-sembunyi, ini eranya transparansi, jelaskan aja Sejelas-jelasnya, agar tidak berkembang opini yang liar di publik. Bila perlu, sebagaimana dilakukan oleh Sekretaris DPRD daerah lainnya, undang semua para pimpinan media dan paparkan secara terang benderang.

, "Saya minta kepada Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru, Hambali Nanda, agar berkenan membuat konferensi Pers. Jelaskan dengan apa adanya, apa yang menjadi pertanyaan rekan-rekan media, jangan main lari-lari begitu. Wartawan itu bukan preman, bukan hantu yang musti di takuti, kita hanya butuh pernyataan yang sebenarnya dan bisa dipertanggungjawabkan. Atau buat aja sekalian plang di DPRD itu, bahwa wartawan dilarang masuk, maka menjadi jelas." Imbuhnya.


Menurut Feri Sibarani, sekwan DPRD Kota Pekanbaru yang ber typical seperti itu dapat membawa dampak negatif terhadap pj Walikota Pekanbaru, yang dikenal justru sangat care dengan semua pihak, terutama kepada wak media. Oleh karena itu, Feri Sibarani berharap, untuk kebaikan dan kondusifitas di lembaga Parlemen itu, sebaiknya sekwan DPRD Kota Pekanbaru, Hambali Nanda, segera dapat memberi penjelasan dan mengundang para pimpinan media Pekanbaru, khususnya terkait anggaran publikasi yang memang cukup fantastis itu.

, "Pertama-tama sekwan harus dapat menjaga komunikasi dengan para awak media. Jangan ciptakan kegaduhan dengan sikap diam atau menghindar dari Pers. Kalau memang tidak ada waktu, karena kesibukan, ya delegasikan saja tugas kepada bawahan, sehingga terlihat profesionalitas dan terlihat marwah lembaganya, jangan jadi kucing-kucingan begitu, " Pungkas Feri.

Sumber: Press Rillis

Berita Lainnya

Index