755 Warga di Siak Digigit Hewan Penular Rabies, Enam di Antaranya Positif

755 Warga di Siak Digigit Hewan Penular Rabies, Enam di Antaranya Positif
Foto: cakaplah.com

RIAUREVIEW.COM --Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Kabupaten Siak mencapai 755 orang dihitung sejak Januari-Desember 2023, angka itu berdasarkan hasil rekapitulasi laporan rabies 2023 pada Dinas Kesehatan (Diskes).

Dari laporan tersebut, jumlah tertinggi GHPR ada di Kecamatan Kandis sebanyak 216 kasus, disusul Kecamatan Minas sebanyak 114 kasus dan Kecamatan Dayun 82 kasus.

Kemudian Tualang 79 kasus, Lubukdalam 56 kasus, Siak 45 kasus, Bungaraya 34 kasus, Kerincikanan 32 kasus, Mempura 29 Kasus, Kotogasib 23 Kasus, Sabakauh 19 kasus, Sungaimandau dan Sungaiapit 9 kasus dan Pusako ada 2 kasus.

Kepala Diskes Kabupaten Siak dr Benny Chairuddin melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Syarippudin mengatakan dari keseluruhan sebaran kasus gigitan hewan itu ditemukan sebanyak 6 orang positif rabies.

"Tapi korban rabies semua tertangani dengan baik, semua pasien dinyatakan sembuh, tak ada yang meninggal," kata Syarip, Rabu (10/01/2024).

Korban positif rabies ditemukan di 2 kecamatan yakni Tualang 4 orang dan Lubukdalam 2 orang. Korban sudah mendapatkan penanganan kesehatan diwilayahnya masing-masing.

Ia merincikan, hewan yang menjadi penyumbang kasus terbanyak adalah anjing sebanyak 473 kasus, kemudian kucing ada 250 kasus, monyet 21 kasus.

Syarip menjelaskan meski ada ratusan korban gigitan, namun dengan penanganan yang tepat dan cepat korban jiwa bisa dicegah, salah satunya dengan pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada korban gigitan hewan.

VAR ini nantinya akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat menghambat dan mencegah penyebaran virus rabies di dalam tubuh.

"Hampir setiap kasus gigitan kita berikan VAR, tapi tidak semua kasus GHPR mendapatkan VAR lengkap, hanya yang berpotensi rabies yang mendapatkannya. Kita lihat bagaimana lukanya, penyebab korban sampai digigit, riwayat hewan yang mengigit apakah ada tanda-tanda rabies dan sebagainya," ujarnya.

Mengenai stok VAR, Syarip menjelaskan disetiap Puskesmas stoknya selalu ada dan untuk menjamin ketersediaannya pihaknya rutin berkomunikasi dengan setiap Puskesmas memastikan stok tidak kosong.

"Ya kita atur, karna akhir pekan gudang tutup, kita sarankan Puskesmas yang stoknya menipis harus segera mengambil sebelum akhir pekan, jadi tidak akan kosong kecuali kalau kasusnya melebihi stok yang ada," katanya.

Dengan banyaknya kasus GHPR di Kabupaten Siak, Syarip meminta kepada masyarakat yang di lingkungan sekitar tempat tinggalnya banyak hewan liar harus ekstra hati-hati, sebab jika sampai terinfeksi rabies bisa membahayakan keselamatan.

"Waspadai tanda-tandanya, segera bawa ke Puskesmas terdekat jika sampai digigit hewan, jangan anggap sepele, jangan sampai ada korban jiwa," tutupnya.**

 

 

 

SUMBER: CAKAPLAH.COM

Berita Lainnya

Index