Ganjar Sebut Ada 3 Jenderal TNI yang Mencla-mencle Sindir Wiranto, Luhut dan Agam Gumelar

Ganjar Sebut Ada 3 Jenderal TNI yang Mencla-mencle Sindir Wiranto, Luhut dan Agam Gumelar
Ganjar Sebut Ada 3 Jenderal TNI yang Mencla-mencle Sindir Wiranto, Luhut dan Agam Gumelar. (X/Foto: riau24.com)

RIAUREVIEW.COM --"Mereka ini diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda, sikap yang berbeda, didatangi mereka untuk menyatakan bahwa Presiden Jokowi baik, pemilu baik, penanganan COVID baik dan sebagainya," katanya.

Operasi itu, lanjut Mahfud, ada yang berhasil dan rektor melakukan deklarasi sesuai pesanan itu.
"Saudara ada beberapa rektor perguruan tinggi yang kemudian membuat pernyataan seperti yang diminta oleh orang yang melakukan operasi itu," bebernya.

Akan tetapi, Mahfud mengungkap ada rektor yang dengan tegas menolak permintaan itu. Dia adalah rektor Universitas Sugiyopranoto Semarang.
"Tetapi ada rektor yang jelas-jelas menolak, yaitu rektor Universitas Sugiyopranoto dari Semarang. Dia menyatakan didatangi seseorang untuk membuat pernyataan mendukung bahwa pemerintahan Pak Jokowi baik, pemilu baik, penanganan Covid nomor 1 dan sebagainya," ungkapnya.

Di sisi lain, ada beberapa universitas yang akhirnya menyatakan sikap netral. 
“Ada memodifikasi kemudian ada yang menetralisasi bahwa universitasnya tidak ikut-ikut, tetapi ada juga yang membacakan itu sesuai dengan pesan yang ditulis template-nya. (Arahannya), 'Coba kamu baca ini', ada rektor yang begitu," tutur Mahfud.

“Tetapi semakin ditekan perguruan tinggi, semakin menggelombang gerakan-gerakan," imbuhnya.
"Bahkan satu lagi [jenderal] mengatakan, hey pensiunan TNI, 'Anda bodoh kalau milih orang yang kita pecat'. Dan tiga-tiganya orang yang ngomong itu sekarang berada pada kubu di sana," ucap Ganjar di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (7/2).

"Maaf, sebagai patriot sejati saya tidak diajari untuk mencla mencle. Ini kalau gini darah saya mendidih," imbuhnya.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat menghadiri deklarasi Persatuan Purnawirawan (PP) Polri yang mendukung dirinya dan Mahfud di Pilpres 2024.

Beberapa jenderal purnawirawan Polri hadir pada kesempatan itu seperti eks Kapolri Surojo Bimantoro, Rusdhiharjo, hingga Gories Mere.
"Kalau saya lihat kubunya ada Pak Wiranto, Pak Agum. Terakhir Pak Luhut, terakhir menyampaikan dukungannya," kata Ganjar.

Ganjar menyebut pernyataan ketiganya soal Wiranto telah beredar. Dia menghormati dukungan mereka di Pilpres 2024. 
Namun, dia menunggu klarifikasi mereka soal pernyataannya pada 2019 soal Prabowo.

"Dan beliau-beliau ada rekamannya semua menyampaikan itu, meskipun hak politikus saya hormati tapi apakah ketiga beliau itu akan mengoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu, kalau jawabannya iya, silakan dikoreksi dengan alasannya. Kalau tidak orang pasti akan melihat yang lain," kata Ganjar. 
Pada Pilpres 2019, Luhut, Agum, Gumelar dan Wiranto berpihak pada Jokowi-Ma'ruf Amin yang saat itu berhadapan dengan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Saat itu Agum pernah menyebut Prabowo terbukti melakukan pelanggaran berat di kasus penculikan aktivis 1998. 
Agum bahkan mengaku tahu bagaimana korban penculikan itu dibunuh dan dibuang.

"Tim Mawar yang melakukan penculikan itu bekas anak buah saya juga, dong. Saya juga melakukan pendekatan dari hati ke hati," kata Agum dalam sebuah diskusi yang rekamannya diunggah oleh Ulin Ni'am Yusron, 11 Maret 2019 silam.

 

 

 

Sumber: riau24.com

Berita Lainnya

Index