Begini Kronologisnya

Diduga Caleg Jagoan Kalah, Timses Gantung Diri di Pohon Rambutan

Diduga Caleg Jagoan Kalah, Timses Gantung Diri di Pohon Rambutan
Tim penyidik Polsek Pangkalan Kuras memasang police line di lokasi korban Wagino ditemukan gantung diri di pohon rambutan, Kamis (15/2) siang lalu. (FOTO: M amin amran/riaupos.co)

RIAUREVIEW.COM --- Seorang tim sukses calon anggota legislatif (caleg) di Desa Sidomukti, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, WG (Wagino) alias Gundul (56), nekat bunuh diri dengan cara gantung di pohon rambutan di kebun karet miliknya, Kamis (15/2) pagi lalu sekitar pukul 11.00 WIB.

Wagino diduga nekat bunuh diri lantaran stres mendapat tekanan dari berbagai pihak. Alhasil, setelah melihat proses penghitungan suara caleg yang dijagokannya tak memuaskan atau kalah, korban akhirnya mengakhirnya hidupnya dengan cara gantung diri.

Informasi yang berhasil dirangkum Riaupos.co dari pihak kepolisian menyebutkan, aksi nekat korban gantung diri diketahui setelah korban Wagino bersama dua pekerjanya yakni Paino dan Soleh, sedang membagikan mesin air bantuan dari salah seorang caleg setelah di desak warga, di kediamannya di Jalan Abimanyu, Desa Sidomukti, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kamis (15/2) pagi lalu sekitar pukul 08.30 WIB.

Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SH SIK ketika dikonformasi Riaupos.co, melalui Kasi Humas, AKP Edy Harianto SH MH, Ahad (18/2) membenarkan adanya penemuan mayat tim sukses caleg tersebut.

Namun, baru 30 menit menyerahkan bantuan mesin air tersebut kepada warga pendukung salah satu celeg ini, sekitar pukul 09.00 WIB, Gundul meminjam sepeda motor Soleh untuk melihat hasil penghitungan suara caleg jagoannya di Kantor Desa Sidomukti.

Hanya saja, hingga pukul 11.00 WIB, korban tak kunjung kembali ke rumahnya. Sehingga Soleh dan Paino menjadi khawatir dan langsung mencari keberadaan korban Gundul.

Bahkan, setelah berkeliling mencari keberadaan Wagino alias Gundul di seputaran wilayah desa Sidomukti, saksi tak juga kunjung menemukan keberadaan korban.

Tapi, tiba-tiba rekan pekerja kebun lainnya bernama Paimun, mendatangi saksi. Paimun menceritakan bahwa dirinya telah menemukan sepeda motor milik saksi Soleh yang terparkir di kebun karet milik korban.

Tapi, alangkah terkejutnya Paimun melihat korban Wagino dalam posisi leher korban terikat dengan tali putih dan tergantung di pohon rambutan yang terdapat di kebun tersebut.

Setelah mendapat informasi dari Paimun, saksi Soleh dan Paino pun bergerak menuju kebun karet milik korban yang ternyata Wagino ditemukan dalam kondisi tergantung di pohon rambutan.

Ketiga saksi yang mengira aksi bunuh diri korban masih baru saja terjadi, sehingga ketiga saksi langsung memanjat pohon tersebut
dan membuka ikatan tali dari leher, berharap korban masih bisa ditolong.

Tapi, ternyata korban sudah tidak lagi bernafas. Sehingga atas kejadian itu, ketiga saksi melaporkan penemuan mayat gantung diri tersebut kepada personil Polsek Pangkalan Kuras yang langsung turun ke lokasi dan kemudian membawa jasad korban ke Puskesmas Pangkalan Kuras.

Dikatakan AKP Edy Harianto SH MH, berdasarkan hasil visum luar oleh dokter Puskesmas Pangkalan Kuras, ditemukan jejak bekas tali yang mengikat leher korban yang membuat korban meninggal dunia. Selain itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik lainya.

"Artinya, korban diduga murni gantung diri. Pasalnya, pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban. Dan tidak akan menuntut dikemudian hari kepada pihak manapun serta menolak untuk di lakukan otopsi," tutupnya.

 

 

 

 

Sumber: riaupos.co

Berita Lainnya

Index