Tingkatkan Hibah Penelitian Pengabdian Dari DIKTI, LPPM Unilak Undang Guru Besar Reviewer

Tingkatkan Hibah Penelitian Pengabdian Dari DIKTI, LPPM Unilak Undang  Guru Besar Reviewer

RIAUREVIEW.COM --LPPM Unilak Riau mengadakan Coaching Clinic Proposal Hibah bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek 2024, Kamis, 29 Feb 2024, di Aula Pustaka Unilak. Coaching Clinic diadakan bertujuan agar jumlah proposal yang diajukan oleh Unilak ke Dikti semakin banyak diterima dan lolos.

LPPM langsung mengundang dua narasumber yang merupakan reviewer nasional dan guru besar Universitas Riau yaitu Prof Dr Saryono MSi riviewer bidang penelitian dan Prof Dr Padil ST MT riviewer pengabdian hibah Dikti, dibuka oleh Rektor Unilak Prof Dr Junaidi, hadir Ketua LPPM Unilak Dr David Setiawan ST MT, sebagai moderator Guntoro, S.T M.Kom dan diikuti puluhan dosen Unilak dari berbagai fakultas.

Ketua LPPM Unilak Dr David Setiawan ST MT dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unilak Prof Junaidi yang memeberikan dukungan kepada LPPM, dan apresiasi kepada dua narasumber yang berkenan hadir dan membagi pengetahuan trik bisa lolos pendanaan.

Dr David menyebutkan, tahun 2024 ini Dikti kembali membuka hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, ada perubahan namun tidak signifikan, namun kita harus memahami. Jika dilihat berdasarkan score Sinta, bahwa dosen Unilak yang egilibe untuk bidang penelitian (syarat terpenuhi) berjumlah 81 orang, sementara egilibel di pengabdian itu lebih 90 persen dosen di Unilak. Tentu ini jumlah yang besar, dan kami sudah mengirimkan undangan ke dosen dsoen yang sudah egilibe untuk mengirimkan proposal.

"Tahun ini hibah nasional bersifat kompetitif tidak lagi ada desentralisasi, artinya kita tetap bersaing dengan klasterrisasi perugruan tinggi baik kalster mandiri, utama, binaan. Maka dari itu kita harus menyiapkan proposal kita yang menarik hati riviewer sehingga bisa lolos. Kita harapkan jumlah proposal yang didanai meningkat baik dari segi jumlah maupun pendanaan.

Sementara itu Prof Junaidi menyampaikan apresiasi LPPM Unilak, kita berharap semakin banyak proposal yang masuk ke Dikti tentu dengan harapan makin banyak lolos. " Saya yakin narasumber banyak pengalaman pasti akan memberikan pendampingan dan membantu kita semua."ujar Prof Junaidi.

Dikatakan Prof Junaidi, dalam mempercepat jumlah pengajuan proposal rebut hibah dikti, telah mengintruksikan setiap fakultas wajib untuk mengajukan proposal, data kita, kita liat dosen yang egilibel ada ratusan jumlahnya, tentu ini peluang.

"Kita harus membiasakan dosen-dosen untuk meneliti, kita harus dorong kawan-kawan dosen untuk penelitan dan pengabdian. Nah perlu diketahui salah satu syarat guru besar saat ini, dosen harus ada penelitian Dikti, kalau tidak pernah penelitian Dikti maka tidak bisa untuk syarat guru besar, dan akhirnya kawan-kawan dosen mulai sadar." Tegas Prof Junaidi.

Pelaskanaan coaching clinic berlangsung dengan presentasi dan diskusid narasumber dan peserta. Sejumlah dosen Unilak mengajukan pertanyaan diantaranya bagaimana menjalin mitra penelitian, kemudian pertanyaan lainnya terkait hibah pendanaan program doktor.

Sementara itu salah satu narasumber Prof Dr Padil mengatakan sebagus apapun proposal kita buat, namun administrasi persyaratan tidak bagus maka akan sulit diterima. "Untuk proposal pengabdian baiknya kita buat analisis situasi yang menggambar kondisi mitra, maka harus kita turun ke lapangan, melihat problem, melihat persoalan, dan salah satu cara melihat problemnya adalah dengan adanya foto foto/gambar di lapangan, ini salah satu contoh caranya,". Ujar Prof Padil. (Rls)

Berita Lainnya

Index