Southgate Tak Suka Inggris Kalah, tapi Kebugaran Pemain Lebih Penting

Southgate Tak Suka Inggris Kalah, tapi Kebugaran Pemain Lebih Penting

KALININGRAD, RIAUREVIEW.COM -Gareth Southgate membela keputusannya merotasi pemain saat Inggris dikalahkan Belgia. Inggris akan tampil di 16 besar Piala Dunia 2018, ia pun tak mau membahayakan pilar-pilarnya.

Inggris turun dengan banyak pemain pelapis saat menghadapi Belgia di laga terakhir Grup G di Kaliningrad Stadium, Jumat (29/6/2018) dini hari WIB. Southgate melakukan delapan perubahan pada susunan pemainnya.

Melawan Belgia, sebagian besar pemain Inggris yang tampil reguler di Piala Dunia 2018 diistirahatkan. Tidak ada nama-nama seperti Harry Kane, Dele Alli, Jesse Lingard, atau Jordan Henderson di starting XI Inggris.

Kane, yang sejauh ini jadi top skorer dengan lima gol, bahkan sama sekali tak dimainkan kendati Inggris dalam posisi tertinggal. Pada akhirnya, The Three Lions kalah 0-1 dari Belgia dan finis runner-up. Inggris selanjutnya akan menghadapi Kolombia di babak 16 besar.

Southgate pun menjelaskan keputusannya untuk merotasi pemain saat melawan Belgia. Baginya, memasuki fase knockout tanpa pemain cedera lebih penting.

"Orang-orang akan bilang itu adalah keputusan tepat kalau kami menang, tapi itu adalah keputusan tepat karena kami bisa saja menjalani pertandingan sampai perpanjangan waktu dan membahayakan pemain yang tak perlu kami bahayakan," ujar Southgate seperti dikutip ESPN.

"Kami tidak suka kalah dan tidak mau kalah, tapi kami meraih target utama dari malam ini. Dan jika kami memasukkan Harry selama 10 menit dan seseorang menerjang pergelangan kakinya, itu akan konyol. Pertandingan di fase gugur itu yang penting," lanjutnya.

"Tentu kami punya tanggung jawab kepada suporter, dan dukungan di stadion sungguh luar biasa. Dukungan dan dorongan dari tanah air brilian. Tapi ketika Anda adalah seorang pemimpin dan manajer, Anda harus membuat keputusan yang tepat untuk tim Anda agar meraih target utama."

"Kadang keputusan-keputusan itu akan dikritik. Saya paham. Tapi hanya satu orang yang membuat keputusan itu dengan fakta sepenuhnya dan mengelola turnamen di dalam pikiran: secara fisik, medis, taktik, untuk keuntungan tim."

"Saya sepenuhnya nyaman dengan keputusan ini. Kadang kala Anda harus membuat keputusan untuk perspektif yang lebih besar," katanya.

Berita Lainnya

Index