Unillak Bikin Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Tokyo University of Agriculture & Technology

Unillak Bikin  Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Tokyo University of Agriculture & Technology

RIAUREVIEW.COM -- Pada tanggal 12 Mei 2024, Tokyo University of Agriculture & Technology (TUAT) menjadi tuan rumah acara pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) TUAT. Acara ini bertajuk "Diseminasi Riset Pertanian Tropis: Tantangan dan Peluang Kerjasama Internasional," dan bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan kolaborasi dalam bidang pertanian tropis di kalangan mahasiswa dan peneliti internasional.

Kegiatan ini merupakan bagian dari skema hibah pengabdian kepada masyarakat yang didukung oleh Sekolah Pascasarjana Unilak, dengan kontrak Nomor: 00041/Ps/PM/2024. Acara ini dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam sistem pertanian tropis serta membahas potensi dan peluang masa depan dalam sektor pertanian ini.

Selama acara, peserta yang terdiri dari mahasiswa, peneliti, dan akademisi dari berbagai negara, termasuk Jepang, Indonesia, India, dan Malaysia, berpartisipasi dalam berbagai kegiatan interaktif. Kegiatan dimulai dengan presentasi mendalam dari para ahli yang membahas isu-isu terkini dalam pertanian tropis, praktik pertanian berkelanjutan, dan teknologi pertanian inovatif. Presentasi ini memberikan wawasan yang mendalam dan menjadi dasar untuk diskusi lebih lanjut.

Sesi diskusi kelompok yang dipandu oleh fasilitator juga menjadi bagian penting dari acara ini. Peserta berbagi pandangan, pengalaman, dan wawasan mereka tentang tantangan yang dihadapi dalam pertanian tropis serta solusi yang mungkin diterapkan. Diskusi ini tidak hanya memperkaya pemahaman kolektif tentang kompleksitas pertanian tropis tetapi juga mendorong terciptanya ide-ide inovatif yang dapat diterapkan secara praktis.

Selain itu, proyek kolaboratif dalam kelompok kecil memberikan kesempatan bagi peserta untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam menghadapi tantangan nyata di lapangan. Salah satu fokus utama dari proyek ini adalah pengelolaan hama dan penyakit yang masif dalam sistem pertanian tropis. Peserta berupaya mencari solusi yang aman dan efektif, termasuk pemberian nutrisi untuk meningkatkan antibodi tanaman dan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan. Pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerintah, petani, dan konsumen, juga ditekankan dalam diskusi ini.

Kegiatan ini juga membahas potensi besar dalam pertanian tropis yang dapat dimaksimalkan, seperti konversi biomassa menjadi energi dan produksi makanan serta minuman fungsional. Peserta mendapatkan wawasan tentang bagaimana teknologi dan inovasi dapat meningkatkan nilai tambah dalam sektor pertanian tropis, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada keberlanjutan dan peningkatan ekonomi lokal.

Dr. Indra, salah satu penyelenggara acara, menyatakan bahwa kegiatan ini berhasil memperkuat jejaring antara mahasiswa dan peneliti internasional serta membuka peluang kerjasama yang lebih luas di masa depan. "Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, kita dapat mengatasi berbagai tantangan dalam pertanian tropis dan memaksimalkan potensi yang ada untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan berteknologi maju," ujar Dr. Indra.

Dengan berlangsungnya acara ini, diharapkan kolaborasi internasional dalam bidang pertanian tropis dapat semakin diperkuat dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang terkait dengan pertanian. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mewujudkan pertanian tropis yang lebih inovatif, berkelanjutan, dan sejahtera bagi semua pihak yang terlibat. (Rls).

Berita Lainnya

Index