NasDem Nilai RK Sulit Lawan Anies di Pilkada Jakarta

NasDem Nilai RK Sulit Lawan Anies di Pilkada Jakarta
NasDem Nilai RK Sulit Lawan Anies di Pilkada Jakarta/foto: riau24.com

RIAUREVIEW.COM --PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau terus menggesa Pembangunan Fly Over Simpang Garuda Sakti, Kota Pekanbaru. Direncanakan pembangunan fly over ini memakan waktu dua tahun.

Hal ini bisa dilihat dari telah dilakukannya Penetapan Lokasi (Penlok) Pembangunan fly over tersebut. Perwakilan Dinas PUPR PKPP Provinsi Riau telah menerima surat penetapan lokasi pembangunan Fly Over Simpang Garuda Sakti dari Pemerintah Kota Pekanbaru.

Kepal Dinas PUPR PKPP Riau M Arief Setiawan mengatakan, rencana pembangunan fly over tersebut berada pada simpul jaringan transportasi jalan kolektor dan jalan arteri di kawasa aglomerasi kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.

“Pembangunan fly over ini dimaksudkan untuk memperlancar arus transportasi yang saat ini seringkali terjadi kemacetan karena banyaknya volume kendaraan yang melintas khususnya pada saat jam sibuk yakni pada pagi dan sore hari,” katanya.

Adanya rencana Interchange jalan tol ruas Rengat-Pekanbaru yang berada di dekat simpang Garuda Sakti dan semakin berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa di kawasan ini diperkirakan akan semakin menambah beban arus lalu lintas kendaraan yang akan melalui simpang tersebut.

“Sehingga kebutuhan akan pembangunan fly over tersebut menjadi sangat penting untuk melayani aksesbilitas dan kelancaran arus transportasi,” ujarnya.

Penetapan letak dan luas tanah lokasi rencana pembangunan fly over itu sendiri berada di dua kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru yakni Kecamatan Binawidya seluas 4.201,83 m2 dan Kecamatan Tuah Madani seluas 5.547,34 m2.-Partai Golkar yang mengusung Ridwan Kamil mengatakan elektabilitas Eks Gubernur Jasbar, Ridwan Kamil menurun.

Hal ini terjadi usai nama Anies baswedan dan Basuki Tjahja Purnama muncul dalam bursa Pilkada DKI.

Politikus NasDem Bestari Basrus menilai hal ini menjadikan sosok Ridwan Kamil akan sulit melawan Anies Baswedan dalam Pilgub DKI mendatang.

"Mungkin di wilayahnya, kalau dia di Jabar mudah, bisa diterima, gampang, tapi kalau di Jakarta saya kira akan sangat sulit sekali, bahkan petinggi Golkar saja menyampaikan hal seperti itu. Meredup. Begitu Anies menyatakan sikap maju, langsung meredup," ucap Bestari kepada wartawan dilansir detik.Com, Jumat (21/6)

Ia menyebutkan akan sulit mencari kompetitor yang bisa melawan Anies Baswedan dalam pilkada mendatang.

Apalagi jika kompetitornya adalah sosok yang ditransfer dari daerah lain.


"Kalau menurut saya, hampir bisa dipastikan kalau Pak Anies yang maju sepertinya akan sangat sulit mencari lawan, apalagi kalau yang cuman transfer-transferan. Di Jakarta sendiri akan sulit mencari tandingan sendiri," ujarnya.

NasDem memandang Anies adalah kandidat 'terpanas' di bursa Pilkada Jakarta.

Menurutnya, situasi akan semakin menarik jika PDI-Perjuangan bergabung dalam koalisi mendukung Anies.

"Paling hot lah, luar biasa ini akan sulit cari lawan. Apalagi kalau PDIP bergabung, waduh... Ini makin luar biasa lagi, toh?" ucapnya.

"Anies itu on the way ke KPU untuk mendaftar. Gitu. Sudah on the way ini, dipastikan Anies akan mencalonkan diri," tambahnya.

Bestari menilai Anies semestinya menjadi prioritas utama (top priority) bagi parpol mana pun. NasDem pun berharap bisa segera bergabung bersama PKB dan PKS mengusung Anies.

"Sekarang udah ada PKB, PKS, mudah-mudahan NasDem ikut di belakangnya. Kita masih melakukan pendalaman terkait pasangannya. Tak hanya di DKI, konsentrasi pemenangan pemilu ke daerah-daerah," jelasnya.

Lantas, apakah NasDem sudah resmi mengusung Anies?

Terkait hal ini, Bestari menegaskan semuanya masih dalam bahasan serta dipertimbangkan elite NasDem.

Bestari kembali menegaskan bahwa Anies masih top priority bagi partainya.

"Sampai hari ini masih toh priority toh? He-he-he. Cuman tunggulah, kita tahu kan banyak yang harus dipikirkan, rangkaiannya dari Jatim, Jateng, Jabar, DKI, ini kan satu paket panjang sehingga perlu pembicaraan di tingkat elite, saling melihat situasi," ucapnya.

"Pada waktunya, seminggu dua minggu ke depan mulai akan kelihatan siapa. Sementara di hitungan kami bahwa Anies masih boleh dikatakan yang paling menarik menjadi sandaran pilihan bagi masyarakat Jakarta," sambungnya.

 

 

Sumber: riau24.com

Berita Lainnya

Index