Diprediksi Tak Lolos ke DPR, Hanura Sindir Gerindra soal Dukun

Diprediksi Tak Lolos ke DPR, Hanura Sindir Gerindra soal Dukun

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Gerindra mengungkit hasil survei yang memprediksi Hanura tak lolos parliamentary threshold (ambang batas parlemen). Hanura tak terima.

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menilai Moeldoko memutuskan mundur dari Hanura karena prospek buruk partai tersebut. Hanura disebut tak akan lolos masuk DPR pada 2019 berdasarkan sejumlah lembaga survei.

"Lho kok mencla-mencle sih? Fadli Zon nggak percaya lembaga survei dan lebih percaya sama dukun," ungkap Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir yang dilansir detikcom saat dimintai tanggapan, Selasa (3/7/2018).

Inas mengaku bingung mengapa kini Andre menjadikan lembaga survei sebagai rujukan. Padahal atasannya pernah mengeluarkan pernyataan tak percaya kepada lembaga-lembaga survei.

"Tapi anak buahnya sekarang percaya lembaga survei, mana yang bener nih?" sindir Inas.

Dia pun menepis tudingan Andre. Menurut Inas, bukan elektabilitas Hanura yang membuat Moeldoko hendak mundur dari partainya.

"Pak Moeldoko memang sejak awal tidak begitu tertarik politik," tutur Wakil Ketua Komisi VI DPR itu.

Fadli Zon memang sempat mempertanyakan lembaga survei yang melakukan quick count di Pilkada Serentak 2018. Ini menyusul soal hasil Pilgub Jateng dan Pilgub Jabar. Pada dua pemilihan gubernur itu, pasangan calon yang diusung Gerindra kalah versi hitung cepat.

"Lebih hebat dukun saya kira dari lembaga survei dan mereka bisa dianggap sebagai penyebar hoax gitu lho. Karena secara scientific tidak terbukti," kata Fadli di DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (29/6).

Sebelumnya diberitakan, Andre Rosiade menilai mundurnya Moeldoko karena prospek buruk Hanura di Pileg 2019. Pernyataannya merujuk pada hasil survei soal elektabilitas partai.

"Di berbagai survei yang ada, partai ini (Hanura) tidak lolos parliamentary threshold. Mungkin Pak Moeldoko tidak mau ikutan kalah," sebut Andre, Selasa (3/7).

Survei semacam itu pernah dirilis oleh lembaga Cyrus Network pada 18 April 2018 lalu. Ambang batas parlemen adalah 4% total suara sah nasional di Pileg. Saat itu, responden Cyrus Network hanya memberi elektabilitas 1,0% untuk Hanura.

Dugaan Andre selanjutnya, Moeldoko mundur dari Hanura gara-gara prihatin memikirkan kondisi internal Hanura. 

"Bisa saja Pak Moeldoko ini mundur karena melihat kondisi Hanura yang karut-marut, ada konflik di internal Hanura, sehingga Pak Moeldoko mungkin pusing. Apalagi survei Hanura di bawah parliamentary treshold," ucapnya. 
 

Berita Lainnya

Index