Rezita, Afrizal Sintong dan Alfedri, Tiga Petahana Kepala Daerah yang Tumbang di Pilkada 2024

Rezita, Afrizal Sintong dan Alfedri, Tiga Petahana Kepala Daerah yang Tumbang di Pilkada 2024
Afrizal Sintong, Rezita Meylani dan Alfedri, foto: Riauaktual.com

RIAUREVIEW.COM --Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota di Provinsi Riau telah selesai menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) masing-masing.

Dari hasil tersebut diketahui ada tiga incumbent atau petahana kepala daerah di Provinsi Riau yang tak mampu mempertahankan posisinya dan harus menelan pil pahit kekalahan.

Mereka adalah petahana Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani, petahana Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong dan petahana Bupati Siak Alfedri.

Diketahui, total perolehan suara Rezita berada di bawah pasangan Ade Agus Hartanto dan Hendrizal, kemudian Afrizal Sintong dipecundangi oleh pasangan Bistamam dan Jhoni Charles, serta Alfedri kalah tipis dari pasangan dr Afni dan Syamsurizal.

Menanggapi hal ini, pengamat politik sekaligus Direktur Riset Solusiindonesia.id Dr Tito Handoko menganalisa setidaknya ada beberapa faktor yang membuat para petahana ini bertumbangan.

Menurutnya, masyarakat sudah jenuh dengan rezim penguasa. Diketahui Rezita merupakan istri mantan Bupati Indragiri Hulu dua periode Yopi Arianto, kemudian Afrizal Sintong yang mendorong anak kandung dan adiknya ke kursi legislatif, dan Alfedri yang terhitung juga sudah dua periode terhitung sejak ia menjadi Penjabat (Pj) Bupati Siak menggantikan Syamsuar.

Selain itu, ada pula faktor jumlah silent majority atau masyarakat yang memilih apatis dan diam saat Pilkada yang cukup besar.

"Kalau di Inhu, Ade Agus-Hendrizal bisa menang karena masyarakat sudah di fase kejenuhan dan kekesalan pada rezim, silent majotity juga sangat besar," kata Tito, Rabu (4/12/2024).

Selain itu, faktor isu yang dimainkan, momentum bekerja lawan yang pas, dan pengelolaan isu tepat.

Hal yang sama, lanjut Tito, juga terjadi di Rohil.

"Kemenangan Bistaman karena isu yang dikeluarkan sangat diterima masyarakat, antara lain infrastruktur, isu kemiskinan, lapangan kerja morat-marit. Silent majority lagi-lagi besar, orang tak suka dengan pemimpin bertangan besi seperti petahana. Kemudian, faktor ketokohan Bistamam juga sangat berpengaruh," tutupnya. 

 

 

Sumber: Riauaktual.com

Berita Lainnya

Index