RIAUREVIEW.COM --Sekitar delapan bulan menghadapi konflik dengan masyarakat, akhirnya gajah liar yang terpisah dari rombongannya dan memasuki sejumlah desa di Kecamatan Kampar, Kampar akhirnya berhasil direlokasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Hewan tambun bernama latin Elephas Maximus Sumatranus itu digiring ke Tesso Nilo.
Gajah jantan itu memasuki wilayah Kampar sejak Mei 2024. Dimana ia terpisah dari kelompok dan keluar dari habitatnya. Sedikitnya empat desa, yaitu Desa Koto Tibun, Desa Rumbio, Desa Pulau Sarak, dan Desa Padang Mutung menjadi lokasi jelajahnya mencari makan beberapa bukan terakhir. Tentu keberadaan gajah tersebut menimbulkan kekhawatiran warga dan merusak tanaman masyarakat.
"Meskipun beberapa upaya mitigasi dilakukan, gajah tersebut tetap melanjutkan perjalanannya menuju kawasan yang lebih dekat dengan habitat alaminya di Tesso Nilo," kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (04/01/25).
Pada Desember 2024, setelah gajah tersebut kembali menyebabkan kerusakan pada tanaman warga, pihak terkait, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar, TNI, Polri, serta organisasi konservasi seperti Yayasan TNTN dan RSF, mengadakan rapat untuk membahas solusi terbaik.
"Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa relokasi gajah adalah langkah terbaik untuk menghindari lebih lanjutnya konflik," sambungnya.
Genman menambahkan bahwa proses relokasi dimulai pada 13 Desember 2024, namun menemui hambatan karena gajah liar yang sangat agresif terus bergerak menjauhi tim.
"Setelah beberapa kali percobaan, tim gabungan akhirnya berhasil melakukan pembiusan terhadap gajah pada 1 Januari 2025. Gajah tersebut kemudian dipindahkan ke habitat aslinya di kawasan Tesso Nilo pada 2 Januari 2025," terang Genman.
Dengan berhasilnya relokasi ini, diharapkan gajah tersebut dapat hidup dengan tenang di habitat aslinya tanpa menimbulkan gangguan bagi masyarakat sekitar.
"Kami mengimbau masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan dengan satwa liar dan mendukung upaya-upaya konservasi untuk melindungi fauna khas Sumatera ini," pungkasnya.*
- DAERAH
- Kampar
Berbulan - Bulan Terpisah dari Rombongan, Seekor Gajah Jantan Berhasil Direlokasi BBKSDA Riau
Redaksi
Sabtu, 04 Januari 2025 - 22:58:39 WIB
Pilihan Redaksi
IndexCiri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Di Selat Morong, Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung Berpakaian Warna Pink
Penyelundupan Narkoba Jaringan Internasional Digagalkan
Kasus 28 Pekerja Migran Indonesia, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Gugatan Pedagang Pasar Sarinah-Rimbo Bujang Menang di PTUN Jambi
Kunker ke Bangkalis, Kapolda Riau Irjen Iqbal Ekspose Pengungkapan 40 Kg Sabu-Sabu
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index DAERAH
Beasiswa Tak Kunjung Cair, Pemkab Bengkalis Beralasan DBH Belum Ditransfer Pemerintah Pusat
Senin, 06 Januari 2025 - 19:17:22 Wib DAERAH
Persyaratan Belum Lengkap, Program Makan Siang Gratis di Pekanbaru Diundur
Senin, 06 Januari 2025 - 19:00:51 Wib DAERAH
Sudah 4 Hari Tak Punya BBM, Trans Metro Pekanbaru Belum Jelas Kapan Beroperasi Lagi
Senin, 06 Januari 2025 - 18:56:15 Wib DAERAH