RIAUREVIEW.COM --Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menargetkan peletakan batu pertama (Ground Breaking) Rumah Sakit (RS) Vertikal Khusus Otak dan Jantung milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Jalan Naga Sakti, Kota Pekanbaru bisa dilakukan secepatnya.
Untuk mewujudkan itu, Pemprov Riau saat ini sedang mempersiapkan rangkaian kegiatan ground breaking yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Menkes RI.
Demikian disampaikan Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid saat dikonfirmasi rencana ground breaking RS Vertikal Khusus Otak dan Jantung.
"Jadwal ground breaking sedang kita susun, kalau bisa secepatnya. Kita akan undang Pak Menteri Kesehatan. Mudah-mudahan beliau bisa datang ke Riau untuk ground breaking," kata Gubri, Senin (21/4/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau drg Sri Sadono mengatakan, pembangunan rumah sakit yang akan menjadi pusat layanan unggulan di bidang jantung, otak, dan uronefrologi ini terus berjalan sesuai jadwal.
"Memang belum diground breaking, tapi pembangunan rumah sakit vertikal ini tetap berjalan sesuai jadwal, dan ditargetkan beroperasi pada November 2026," katanya.
Untuk tahap pertama, RS Vertikal Otak dan Jantung akan menyediakan 350 tempat tidur dan berkembang menjadi 450 tempat tidur. Untuk layanan ICU dan jantung diharapkan dapat berjalan secara optimal.
"Keberadaan rumah sakit ini akan sangat membantu masyarakat kita, sehingga nanti dengan adanya rumah sakit ini masyarakat Riau tidak lagi berobat harus keluar kota ataupun luar negeri, karena sudah terfasilitasi di sini," ujar pria yang akrab disapa Dokter Ibeng ini.
Ibeng menyebut, rumah sakit ini dianggap sebagai satu diantara solusi penting untuk mengatasi keterbatasan fasilitas kesehatan di Provinsi Riau. Menurutnya, pembangunan RS Vertikal ini akan membantu masyarakat Riau agar tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh demi mendapatkan perawatan medis berkualitas.
"Kalau selama ini kita harus merujuk ke RS Harapan Kita, Cipto dan Dharmais. Kedepan harapannya dengan adanya rumah sakit ini kita tidak perlu lagi merujuk ke Jakarta, tapi bisa langsung ditangani di sini," katanya.**
Sumber: cakaplah.com