Kapolda Riau Imbau Masyarakat Kembalikan Lahan TNTN, Bandel Terancam Proses Hukum

Kapolda Riau Imbau Masyarakat Kembalikan Lahan TNTN, Bandel Terancam Proses Hukum
Penyerahan ratusan hektar lahan TNTN

RIAUREVIEW.COM --Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan memberikan apresiasi kepada warga yang secara sukarela mengembalikan lahan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) kepada negara untuk kepentingan reforestasi.

Herry mengatakan, langkah tersebut menjadi contoh positif bagi upaya pemulihan fungsi kawasan hutan yang selama ini mengalami tekanan akibat perambahan ilegal.

Hal itu disampaikan Herry dalam kegiatan penyerahan 311 hektare lahan TNTN oleh Kelompok Tani Maju kepada Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, baru-baru ini.

"Kami sangat mengapresiasi bapak-bapak yang sudah secara sukarela mengembalikan lahan TNTN. Ini merupakan langkah penting untuk memulihkan hutan Tesso Nilo ke fungsi alaminya," ujar Herry.

Herry menegaskan bahwa pendudukan kawasan taman nasional termasuk dalam kategori tindak pidana. Namun demikian, pendekatan hukum tidak selalu menjadi pilihan pertama.

“Kami melihat ini secara kolektif. Penegakan hukum penting, tetapi kalau hukum ditegakkan sementara masyarakat tidak berubah, maka tujuan kita tidak tercapai,” kata Herry.

Ia menekankan bahwa ultimum remedium, atau penegakan hukum sebagai jalan terakhir, masih menjadi prinsip dalam menangani persoalan lingkungan, selama warga masih memiliki itikad baik untuk memperbaiki keadaan.

Herry meminta warga yang telah mengembalikan lahan untuk menjadi jembatan informasi kepada masyarakat lainnya. Jika imbauan dan pendekatan persuasif tidak diindahkan, langkah penegakan hukum akan dilakukan secara tegas.

"Tapi jika tidak dikembalikan ke fungsi awalnya, kita tetap melakukan penegakan hukum, jadi mohon maaf. Kita minta tolong agar semuanya memberikan (lahan kembali). Kalau tidak mau ya mohon maaf, mohon maaf sekali lagi,” kata Herry.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Satgas PKH, pemerintah daerah, dan para tokoh masyarakat, yang telah ikut mendukung dan memfasilitasi proses pemulihan kawasan TNTN.

“Tesso Nilo rumah kita. Mari hidup berdampingan dengan alam, saling menghormati, dan menjaga lingkungan untuk masa depan bersama,” pungkas Herry.

Diketahui, saat ini Satgas PKH terus berupaya bergerak agar lahan TNTN kembali ke negara. Lahan yang sudah ditanami sawit secara ilegal dieksekusi dan diratakan dengan tanah untuk selanjutnya dilakukan reforestasi.

Wakil Komandan Satgas PKH Brigadir Jenderal TNI Dody Triwinarto menyampaikan reforestasi ini bukan hanya menjadi contoh, tetapi juga wujud kesadaran kolektif untuk menyelamatkan kawasan hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Setelah sebelumnya ada 401 hektare, hari ini bertambah 311 hektare. Total yang sudah dikembalikan 712 hektare. Kami berharap ini terus berlanjut secara kontinu,” kata Dody.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat akan ada penyerahan lahan tambahan dalam skala besar untuk tujuan serupa. Menurutnya, reforestasi merupakan cara untuk menggugah masyarakat yang masih tinggal atau beraktivitas di kawasan TNTN.

"Kegiatan ini bisa menjadi inspirasi agar mereka yang belum paham dapat ikut menyadari pentingnya menjaga TNTN. Kita ingin mengubah pendekatan menjadi edukatif dan humanis,” jelasnya.

Dody juga menegaskan bahwa negara tidak boleh mundur dalam menjaga kawasan konservasi.

"Tidak ada kata negara mundur. Negara harus terus maju. TNTN adalah hutan tropis penting yang sudah dikenal secara internasional. Kita wajib melindunginya," tegasnya.

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index