RIAUREVIEW.COM --Sinyal kuat perombakan pejabat eselon II di Pemerintah Kota Pekanbaru semakin terasa. Dalam minggu ini, isu rotasi menguat di kalangan ASN hingga pemerhati pemerintahan.
Banyak yang meyakini, wajah birokrasi Pemko akan berbeda setelah langkah ini dijalankan.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, tidak membantah kabar tersebut. Saat ditemui Riau Aktual, ia mengisyaratkan bahwa pelantikan memang sudah dalam agenda.
"Pelantikan memang ada. Semua untuk penataan organisasi supaya pelayanan ke masyarakat lebih baik," ujarnya singkat, memberi tanda bahwa prosesnya tinggal menunggu waktu.
Rotasi kali ini bukan sekadar memindahkan nama di papan struktur organisasi. Ada visi yang ingin diwujudkan, menempatkan pejabat yang punya energi baru, ide segar, dan kemauan bergerak cepat untuk menjalankan program pembangunan.
Bagi Agung Nugroho, penyegaran ini adalah bagian dari tanggung jawab kepemimpinan.
"Saya ingin semua pejabat bekerja maksimal. Kalau ada yang kurang sesuai, kita perbaiki. Kalau ada yang bagus, kita dorong lebih maju," tegasnya.
Pekanbaru tengah dihadapkan pada tantangan besar. Semua ini membutuhkan pejabat yang bukan hanya memahami masalah, tetapi juga mampu mencari solusi dan bergerak di lapangan.
Langkah awal, Selasa (12/8/2025), Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ingot Ahmad Hutasuhut, ditunjuk sebagai Plt Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru. Penunjukan ini memastikan sektor vital tetap terkendali sambil menunggu formasi baru terbentuk.
Mutasi di level eselon II juga menjadi momen penting untuk melahirkan pemimpin birokrasi baru. Mereka yang dipercaya menduduki kursi strategis harus mampu menggerakkan timnya, membawa semangat kerja, dan mewujudkan target kota.
Namun, setiap perubahan selalu memunculkan reaksi beragam. Ada yang mendukung penuh langkah ini, ada pula yang mempertanyakan waktunya. Meski begitu, dalam dunia pemerintahan, keputusan strategis tidak bisa menunggu semua pihak sepakat.
Yang akan jadi ukuran keberhasilan bukanlah siapa yang dilantik, melainkan bagaimana hasil kerjanya nanti.
Apakah layanan publik menjadi lebih baik? Apakah pembangunan berjalan lancar? Apakah warga merasa lebih terlayani? Itulah yang akan dilihat masyarakat.
"Pekanbaru ini kota yang dinamis. Kita tidak bisa diam. Harus terus bergerak, menyesuaikan diri dengan tantangan zaman," kata Agung.
Sumber: Riauaktual.com