Kasus HIV/AIDS di Pekanbaru Tertinggi di Riau, Ketua PKK: Harus Perkuat Skrining dan Edukasi Warga

Kasus HIV/AIDS di Pekanbaru Tertinggi di Riau, Ketua PKK: Harus Perkuat Skrining dan Edukasi Warga
Ketua TP PKK Kota Pekanbaru, Sulastri Agung.

RIAUREVIEW.COM --Kasus HIV dan AIDS di Riau terus menunjukkan tren peningkatan, dengan Kota Pekanbaru menjadi penyumbang kasus tertinggi. 

Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Ketua TP PKK Kota Pekanbaru, Sulastri Agung.

Sulastri mengatakan pihaknya prihatin sekaligus terkejut dengan perkembangan data tersebut.

"Tentu ini sangat mengejutkan bagi kami di Pemko Pekanbaru. Ini menjadi perhatian serius agar kita lebih konsen melakukan skrining kesehatan terhadap masyarakat," ujarnya.

Ia menilai penyebaran penyakit ini kerap sulit dideteksi sejak awal karena gejala yang tidak selalu tampak. Karena itu, edukasi dan sosialisasi akan terus digencarkan.

"Kita harus sosialisasikan lagi tentang bahaya dan dampaknya. Termasuk mendorong masyarakat untuk menjauhi perilaku berisiko serta lebih peduli pada kesehatan dirinya," jelasnya.

Sulastri menegaskan Pemko Pekanbaru akan memperkuat kolaborasi antar dinas, terutama di sektor pendidikan, agar anak-anak dan remaja mendapat pemahaman yang benar mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit menular.

"Orang tua juga harus memperhatikan perilaku anaknya, memberikan edukasi tentang bahaya penyakit menular. Kami juga menerima laporan adanya kasus anak sekolah yang terlibat aktivitas berisiko, ini akan kita telusuri agar tidak merusak masa depan generasi muda," tegasnya.

Data Kasus Meningkat Tiga Tahun Terakhir

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, kasus HIV/AIDS di Pekanbaru mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir:

2023: 408 kasus HIV, 165 kasus AIDS

2024: 474 kasus HIV, 174 kasus AIDS

2025 (data s.d. September): 264 kasus HIV, 46 kasus AIDS (total 310)

Kelompok paling terdampak adalah laki-laki usia produktif 25-49 tahun, dengan pekerjaan didominasi sektor swasta dan wiraswasta.

Pemko Pekanbaru menegaskan upaya edukasi, skrining, serta layanan kesehatan akan terus diperluas sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini. 
 

 

 

 

Sumber: Riauaktual.com

Berita Lainnya

Index