Mourinho: Jangan Panggil Aku Manajer

Mourinho: Jangan Panggil Aku Manajer

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Jose Mourinho melempar sindiran keras untuk manajemen Manchester United usai melawan Leicester City. Dia merasa bukan seorang manajer, lebih pas pelatih kepala.

MU memetik kemenangan tipis 2-1 saat menjamu Leicester pada laga pembuka Premier League 2018/2019 di Old Trafford, Sabtu (11/8/2018) dinihari WIB. 'Setan Merah' memenangi laga sulit ini berkat gol penalti Paul Pogba di menit ketiga dan gol Luke Shaw di menit ke-83.

Satu-satunya gol Leicester dicetak Jamie Vardy di masa injury time.

Usai pertandingan Mourinho kembali menyiratkan kekecewaannya soal transfer. Dia memuji kerja keras timnya melawan tim yang berinvestasi lebih besar di bursa transfer.

Perkara transfer memang sejak beberapa pekan terakhir membuat Mourinho kesal. MU cuma melakukan tiga pembelian di musim panas ini, yakni Fred, Diogo Dalot, dan Lee Grant.

Praktis cuma Fred yang sudah punya kualitas dan pengalaman untuk jadi starter. Sementara Dalot baru 19 tahun dan diproyeksikan untuk masa depan dan Grant adalah kiper cadangan.

Padahal MU sempat dikaitkan dengan beberapa nama, khususnya di posisi bek tengah, di antaranya Harry Maguire, Jerome Boateng, dan Yerry Mina. Tak satupun datang sampai bursa transfer ditutup Kamis (9/8) lalu.

Dilansir detiksport bahwa menyoal kegagalan manajemen mendatangkan nama-nama incaran, Mourinho pasrah. Manajer asal Portugal ini menyebut bahwa jabatannya sebagai manajer terasa tak berarti karena tak punya kuasa penuh dalam transfer.

Pria yang pernah menukangi Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid ini menyatakan dia lebih pas disebut pelatih kepala, yang benar-benar cuma menangani urusan teknis di lapangan. Bukan seorang manajer yang punya kuasa untuk turut mengatur administrasi dan persiapan di luar lapangan, termasuk perekrutan pemain.

"Begitulah manajemen sepakbola. Sepakbola sedang berubah. Mungkin manajer-manajer sepakbola seharusnya bisa lebih disebut sebagai pelatih kepala," kata Mourinho dilansir Sky Sports.

"Kami punya para staf pelatih multi fungsi yang besar dan saya rasa kami lebih seperti pelatih kepala ketimbang manajer," tandasnya. 

Berita Lainnya

Index