Prabowo Terima Penghargaan The Star of Soekarno dari Rachmawati

Prabowo Terima Penghargaan The Star of Soekarno dari Rachmawati
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Bakal calon wakil presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dianugerahi penghargaan The Star of Soekarno oleh pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).

Tepat pukul 09.55, Prabowo memasuki area upacara didampingi bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. Mereka duduk di barisan depan panggung tamu kehormatan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri dan Wakil Ketua Umum Partai Berkarya Titiek Soeharto juga ikut duduk sejajar di sebelah Prabowo.

Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo duduk di sebelah Sandiaga.

Hadir pula beberapa petinggi Partai Gerindra, antara lain Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.

Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengikuti upacara Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2018 di Kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).

Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengikuti upacara Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2018 di Kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Dalam upacara tersebut, Rektor UBK Soenarto Sardiatmadja bertindak selaku inspektur upacara. Prabowo dianugerahi penghargaan The Star of Soekarno oleh pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri. Penghargaan tersebut diberikan di sela-sela upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-73 di Kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).

Rachmawati mengatakan, penghargaan tersebut pernah ia berikan kepada beberapa tokoh dunia, antara lain Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Presiden Venezuela Hugo Chavez dan tokoh revolusioner sekaligus Presiden Kuba Fidel Castro.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga pernah menerima penghargaan The Star of Soekarno.

"Nah sekarang ini, pada kesempatan berbahagia ini pada momen hari kemerdekaan Indonesia, saya berikan ke bapak Haji Prabowo Subianto," ujar Rachmawati yang disambut pekik takbir dari tamu undangan upacara yang hadir.

Rachmawati berharap Prabowo dapat menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang. "Semoga beliau dapat memimpin Indonesia di masa mendatang. Mohon doa restunya," tutur Rachmawati.

Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri saat berpidato dalam upacara Peringatan HUT RI ke 73, di Kampus Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).

Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri saat berpidato dalam upacara Peringatan HUT RI ke 73, di Kampus Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Dalam pidatonya, Rachmawati menyoroti kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada pihak asing, terutama di bidang ekonomi. Bahkan, ia menilai pemerintah saat ini berpaham neoliberalisme atau paham yang fokus pada konsep pasar bebas.

"Peringatan HUT RI saat ini bertepatan dengan tahun politik, di mana akan dilaksanakan suksesi kepemimpinan nasional melalui pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden," ujar Rachmawati.

"Untuk itu saya ingatkan, saya tegaskan, kepada seluruh rakyat Indonesia jangan salah memilih pemimpin," ucapnya.

Rachmawati pun menyinggung soal utang negara yang disebut mencapai Rp 8.000 triliun, terdiri dari hutang pemerintah dan hutang BUMN.

Ia juga menyoroti nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp 14.600 per Dollar AS. Kemudian Rachmawati mengkritik pertumbuham ekonomi yang ia anggap stagnan di angka 5 persen.

"Kemudian jumlah penduduk miskin dan pengangguran semakin bertambah. Banyak BUMN yanh rugi dan menanggung beban hutang seperti BUMN di sektor perbankan karena dipaksa untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur," kata Rachmawati.

Selain itu, putri dari Presiden Soekarno itu juga menyebut upaya penegakan hukum saat ini yang cenderung tebang pilih, penjualan aset negara dan masuknya tenaga kerja asing.

Seperti diketahui belum lama ini isu masuknya jutaan tenaga kerja asing asal China menjadi polemik yang menyerang pemerintah.

"Saya mencatat apa yang dikatakan oleh Bung Karno bahwa pembangunan di seberang jembatan emas kemerdekaan ini yang utama adalah bagaimana membangun nation and character building," tutur Rachmawati yang di lansir Tribun-Medan.com.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Hugo Chavez dan Kim Jong Un, Prabowo Dianugerahi The Star of Soekarno

Berita Lainnya

Index