Enam Polwan Jadi Korban Pelecehan dan Penganiayaan Mahasiswa Saat Melaksanakan Pengamanan Unjuk Rasa

Enam Polwan Jadi Korban Pelecehan dan Penganiayaan Mahasiswa Saat Melaksanakan Pengamanan Unjuk Rasa
Salah satu oknum polwan menangis karena di duga telah mengalami tindakan pelecehan oleh (oknum) massa aksi pada saat terjadi bentrokan.

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Enam orang Polwan jadi korban Pelecehan dan Penganiayaan oleh mahasiswa BEM UR dan BEM se-Riau saat melaksanakan pengamanan unjuk rasa di kantor DPRD provinsi Riau, Sudirman, Pekanbaru Senin, (24/9).

Pengamanan unjuk rasa dimulai dengan apel persiapan pengamanan dipimpin oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto dan didampingi oleh Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edi Sumardi dan Jajaran Polresta Pekanbaru.
 
Pengamanan juga di backup oleh jajaran Polda Riau dan Satpol PP provinsi Riau dengan jumlah personil 500 personil pengamanan.

Kapolresta Pekanbaru menyampaikan kepada seluruh anggota agar pengamanan dilaksanakan secara Humanis terhadap mahasiswa yang akan melaksanakan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD Provinsi Riau.

Pukul 15.00 WIB massa dari BEM Unri mendatangi kantor DPRD provinsi Riau melaksanakan aksi mereka.

Mahasiswa dari BEM Unri menuntut kehadiran ketua DPRD untuk menyambut kedatangan mereka dalam rangka memperingati hari tani.

BEM Unri secara bergantian melaksankan orasi di depan pintu masuk kantor DPRD Provinsi Riau menyampaikan aspirasi mereka.

Kemudian massa dari BEM se-Riau datang ke kantor DPRD Provinsi Riau juga utk melaksanakan aksi mereka di bagian depan pintu keluar kantor DPRD Provinsi Riau.

Dalam orasinya BEM se-Riau yg terdiri mahasiswa dari Umri , Universitas Abdurrab dan berapa kampus lainnya secara bergantian melaksanakan orasi meminta pemerintah menstabilkan harga komoditi pertanian yang anjlok pada saat ini.

Beberapa saat kemudian dua rombongan masa aksi ini bergabung di pintu masuk kantor DPRD Provinsi Riau.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa dari BEM di Prov. Riau

Karena merasa jumlah massa yang terlalu banyak, massa mencoba menerobos blokade dari pengamanan yang sudah standby melaksanakan pengamanan dari siang harinya.

Saat ingin menerobos blokade massa aksi langsung berhadapan dengan polwan sebagai lapisan pertama pengamanan , saat itulah terjadi pelecehan dan penganiayaan oleh mahasiswa terhadap Polwan yang melaksanakan pengamanan unjuk rasa tersebut.

Beberapa Polwan Polresta yang terkena akibat aksi dorong2an dari Massa Aksi :
1. BRIGADIR LD 
2. BRIPDA N 
3. AIPTU RH 
4. BRIPDA Z 
5. BRIPDA M 
6. AIPTU T 
7. BRIPDA S 

Kemudian Polwan tersebut dilarikan ke rumah sakit Awal Bros untuk dilakukan tindakan medis terhadap penganiayaan yang dilakukan oleh mahasiswa.

Aksi dorong-dorongan tidak dapat dihindari , pasukan pengamanan berhasil mendorong mundur massa aksi yang nekat menerobos dengan maksud ingin masuk ke Kantor DPRD Provinsi Riau.

Situasi dapat dikendalikan dan masa aksi meminta kehadiran ibu Septina selaku Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau didampingi Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto menemui massa aksi untuk mendengarkan tuntutan mahasiswa terkait harga komoditi pangan yg anjlok yaitu Pemerintah dan DPRD Provinsi Riau serius menyikapi anjloknya harga komodity pangan.

Ibu Septina menerima aspirasi dari mahasiswa dan kemudian menyatakan akan melaksanakan diskusi di DPRD provinsi Riau dengan Ketua dan anggota DPRD provinsi Riau guna mencari solusi permasalahan tersebut. (Reza)

Berita Lainnya

Index