BPBD Serang: Banyak Jenazah Korban Tsunami Dibawa Keluarga Tanpa Lapor

BPBD Serang: Banyak Jenazah Korban Tsunami Dibawa Keluarga Tanpa Lapor
Kantong jenazah dikumpulkan di Puskesmas Carita

BANTEN, RIAUREVIEW.COM -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menyebut, banyak jenazah korban tsunami Selat Sunda yang dibawa pihak keluarga tanpa melapor ke Tim SAR gabungan. Peristiwa tersebut terjadi pada hari pertama hingga kedua pasca tsunami.

"Kemarin kan banyak dari hari pertama sampai hari kedua itu banyak banget ambulans mondar-mandir. Itu ambulans dari pihak keluarga. Mereka bawa ambulans sendiri. Jadi mereka ikut nyari, begitu ketemu langsung diangkut, nggak ada laporan," kata Koordinator Pusdalpos BPBD Kabupaten Serang, Jhony Erwangga yang dilansir detikcom, Selasa (25/12/2018).

Data sementara BPBD Kabupaten Serang sampai dengan pukul 06.00 WIB, 25 Desember 2018, masih ada 47 orang hilang, 19 orang tewas, dan 26 orang luka-luka. Namun, menurut Johny, data tersebut bisa berubah karena ada jenazah yang diambil tanpa laporan.

"Bahkan, bisa jadi yang 47 orang hilang ini pun ada di antaranya yang sudah ditemukan, ada yang belum konfirmasi," ujarnya.

Jhony menuturkan, peristiwa jenazah dibawa pihak keluarga tanpa laporan juga dibenarkan oleh Basarnas. Namun, jumlah jenazah yang diambil tanpa laporan belum terdata.

"Koordinator Wilayah I garis pantai Anyer-Panimbang dari Basarnas memberikan keterangan bahwa benar ada beberapa penemuan yang langsung dibawa sama masyarakat, belum sempat kita data," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ada sekitar 400 orang meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda. Ada belasan ribu orang yang mengungsi.

"429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi," terang Sutopo di kantornya, Jakarta, Selasa (25/12/2018).

Berita Lainnya

Index