Sekjen MUI: Kalau Capres Tak Mau Tes Baca Alquran, Jangan Dipaksa

Sekjen MUI: Kalau Capres Tak Mau Tes Baca Alquran, Jangan Dipaksa
Sekjen MUI Anwar Abbas

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Undangan tes baca Alquran bagi para capres yang berlaga di Pilpres 2019 masih jadi isu hangat. Kabar terbaru, timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin memastikan jagoan mereka siap memenuhi undangan tersebut. Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyebut tes baca Alquran hendaknya dikembalikan kepada diri tiap capres-cawapres.

"Saya sangat setuju kalau hal itu disepakati oleh para capres dan cawapres dari kedua pasangan calon. Tapi pertanyaan saya adalah apakah mereka atau kedua paslon tersebut setuju atau tidak. Kalau mereka setuju, ya, silakan, kita sambut baik. Tapi kalau tidak, ya, jangan dipaksa, sebab memang tidak atau belum ada UU atau aturan yang mengatur tentang itu," sebut Anwar Abbas yang dilansir detikcom, Kamis (3/1/2019).

Undangan tes baca Alquran itu datang dari Dewan Ikatan Dai Aceh. Rencananya, tes membaca Alquran dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada 15 Januari 2019. Direktur Informasi Komunikasi TKD Aceh Ali Raban menegaskan Jokowi siap memenuhi undangan tes baca Alquran. 

Lalu, bagaimana sikap MUI?

Anwar menegaskan MUI tak terlibat dalam persoalan undangan tes baca Alquran bagi para capres. MUI baru akan bersikap dengan melakukan pertimbangan jika diminta oleh kedua pasangan capres-cawapres. 

"Saya rasa tidak cukup hanya dari salah satu pihak tapi harus dari kedua belah pihak dan MUI tidak ada sangkut pautnya dengan tes tersebut," tegas Anwar Abbas,

"Kecuali kalau kedua belah pihak yang memintanya bisa dipertimbangkan. Itu pun baru dipertimbangkan, belum tentu disetujui oleh rapat dewan pimpinan," sebut dia.

Berita Lainnya

Index