Karhutla Meluas, 2.488 Warga Riau Mulai Terjangkit ISPA

Karhutla Meluas, 2.488 Warga Riau Mulai Terjangkit ISPA
PEMADAMAN : Tim gabungan TNI dan Polri yang diturunkan ke Kecamatan Rupat untuk memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Tampak petugas berjibaku dengan api dilahan gambut, Selasa (25/2/2019).(istimewa)

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau semakin meluas. Upaya pemadaman dari gabungan TNI dan Polri terus berlanjut dan dibagi dalam beberapa tim.

Para petugas pemadaman dari tanggap bencana terdiri dari TNI dan Polri berjibaku memadamkan api yang membakar lahan-lahan disejumlah titik. Terutama di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Dari kasus Karhutla ini, tentunya dampak yang ditimbulkan sangat besar. Tercatat sedikitnya 2.488 warga menderita penyakit Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Selasa (26/2/2019) di Pekanbaru. Menurut Mimi, warga yang terdata terserang ISPA ini berada tiga daerah. Yakni, Dumai, Bengkalis dan Rokan Hilir.

Dari tiga kabupaten ini, warga Dumai yang paling banyak terkena ISPA 2.199 orang, setelah itu Kabupaten Bengkalis 247 orang dan terakhir Kabupaten Rohil 47 orang.

Selain ISPA, sambungnya. Masyarakat di tiga daerah tersebut juga mengalami iritasi mata, asma, pneumonia (infeksi paru) dan penyakit kulit akibat asap dari kebakaran lahan.

Lebih lanjut, Mimi menjelaskan, untuk Kotamadya Dumai ISPA berjumlah 2.199 orang, pneumonia 7 orang, asma 52 orang, iritasi mata 58 orang, iritasi kulit 28 orang. Di Bengkalis ISPA 247 orang, iritasi mata 24 orang, asma 15 orang, pneumonia 4 orang dan penyakit kulit 13 orang.

Sedangkan Rokan Hilir ISPA 42 orang, asma 4 orang, iritasi mata 8 orang dan penyakit kulit 16 orang.

Menurutnya, saat ini para penderita ISPA dan penyakit lainnya sudah diatasi oleh tenaga medis Puskesmas di wilayah yang terdampak kebakaran lahan.

"Tenaga medis dari Diskes Riau belum kita turunkan, karena masih bisa diatasi teman-teman di Puskesmas, dan mereka juga buka posko dekat lokasi kebakaran," ujarnya.

Mimi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah kalau tidak ada kegiatan di luar. Kalaupun harus keluar rumah hendaknya menggunakan masker.

"Kita juga anjurkan masyarakat dapat makan makanan bergizi seimbang dan perbanyak minum air putih. Serta terapkan pola hidup bersih dan sehat," imbuhnya.

Selain itu, Mimi juga berharap Diskes dan Puskesmas di kabupaten/kota khususnya daerahnya mengalami kebakaran lahan untuk proaktif melakukan pemeriksaan kepada masyarakat.

"Kita juga minta bagi penderita ISPA yang tidak bisa dilayani oleh dokter di Puskesmas, segera melapor ke Diskes provinsi. Tapi untuk penanganan ISPA ini, sudah sudah ada tenaga kompetensinya di Puskesmas," sambungnya.

Untuk menekan ISPA, lanjut Mimi, pihaknya sudah menurunkan tim di Rupat, Bengkalis, dengan membawa logistik seperti Masker biasa 200 kotak, Masker N95 sebanyak 72 kotak. Termasuk juga pemberian makanan tambahan ibu hamil 30 kotak dan balita 25 kotak.

"Untuk Dumai kita juga sudah kirim 800 kotak masker terlebih dahulu, dan sudah dibagikan teman-teman Diskes Dumai untuk masyarakat dan anak sekolah," ungkapnya.(tim)

Berita Lainnya

Index