Gerombolan Bikers Tebas Tangan Pemuda, Warga: Bikin Bergidik

Gerombolan Bikers Tebas Tangan Pemuda, Warga: Bikin Bergidik
Ilustrasi

CIANJUR, RIAUREVIEW.COM -Tedi Akew kaget bukan kepalang saat melihat potongan tangan manusia tergeletak di pembatas jalan dekat area Pasar Muka, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Senin (4/3) dini hari. Pria yang bekerja sebagai petugas keamanan pasar itu kemudian membungkus tangan itu menggunakan plastik lalu membawanya ke kantor pengurus Pasar K5 di lantai dua.

Tedi lalu menceritakan temuannya itu ke teman-temannya. Tangan putus itu milik pemuda berusia 17 tahun yang tiba-tiba diserang gerombolan bikers sadis menggunakan senjata tajam. Pelaku menebas korban. 

"Dia (Tedi) tenteng potongan tangan, lalu diletakkan di lantai. Menurutnya tangan kanan itu milik korban penyerangan di area pasar. Mendengar ceritanya saja saya sudah bergidik (ngeri), setelah itu dia membawa potongan tangan itu ke rumah sakit," kata Binsar, warga sekaligus petugas keamanan K5 Pasar Muka yang dilansir detikcom, Selasa (5/3/2019).

Keriuhan pada dini hari itu minim saksi yang melihat. Namun saat kejadian ada rekan korban yang diyakini melihat langsung kejadian tersebut. 

"Kalau kami hanya mendengar cerita dari yang jaga malam dan warga pasar. Pelaku datang membawa motor ada juga yang turun dari mobil dan langsung menyerang korban," kata Obar Sogandi, petugas keamanan Pasar Muka.

Korban disebut sempat dikeroyok. Bahkan ada pelaku menebas tangan korban. Potongan tangan itu dibiarkan tergeletak di taman pembatas jalan. Korban kemudian melarikan diri masuk ke dalam area los pasar. 

"Karena situasi los pasar sudah mulai ramai, mereka kabur menggunakan motor ada juga yang pakai mobil," ujar Obar.

Pasar Muka berada di lahan seluas 1 hektare, dengan lahan seluas itu hanya ada empat penjaga yang bergiliran siang dan malam. Petugas K5 berharap patroli polisi lebih gencar di kawasan pasar yang kerap dijadikan tempat berkumpulnya gerombolan bikers.

"Mereka kalau malam ngumpulnya di teras-teras ruko yang tutup, kadang ada juga yang minum-minuman keras. Kita tidak bisa berbuat banyak, kalau sudah ada keributan baru kita yang repot. Harapan kami pihak kepolisian bisa lebih tegas," kata Dedi Supriadi, petugas K5. 

Berita Lainnya

Index