CILEGON, RIAUREVIEW.COM -Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami erupsi sekitar pukul 06.05 WIB. Tinggi kolom abu mencapai 500 m di atas puncak.
Abu gunung Anak Krakatau teramati berwarna putih. Ketinggian semburan abu vulkanik jika dihitung dari permukaan laut mencapai 657 m.
Dilansir detikcom bahwa Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah utara, Senin (18/3/2019).
Erupsi gunung yang sempat menimbulkan tsunami akibat longsorannya itu terekam dalam alat sismogram dengan amplitido maksimum 55 mm. Durasi erupsi mencapai 4 menit.
Meski demikian, tidak terdengar dentuman yang diakibatkan dari erupsi tersebut. Status Anak Krakatau masih berada di level III atau siaga sejak terjadi longsor yang mengakibatkan ketinggian Anak Krakatau menjadi 110 meter di atas permukaan laut.
"Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah," tulisnya.
Gunung Anak Krakatau pada Desember 2018 meletus hingga mengakibatkan tsunami yamg menerjang pesisir Banten dan Lampung. Akibat tsunami yang ditimbulkan dari longsoran Anak Krakatau tersebut, ratusan orang meninggal dunia.
