Dihujani Abu Vulkanik Bromo, Warga Sebut Itu Berkah

Dihujani Abu Vulkanik Bromo, Warga Sebut Itu Berkah
Gunung Bromo semburkan abu vulkanik.

PROBOLINGGO, RIAUREVIEW.COM -Warga yang tinggal di sekitar Gunung Bromo mengaku sudah akrab dengan hujan abu. Bahkan warga menyebut hujan abu tersebut sebagai berkah karena bisa menyuburkan tanah.

Pernyataan tersebut disampaikan salah satu warga, Ngationo. Ia menganggap abu vulkanik yang kerap menghujani permukiman dan lahan pertanian sebagai pupuk dari alam.

"Iya hujan abu, tapi ini berkah kata petani di sini karena dianggap pupuk berkah. Dan ini sudah biasa terjadi, saat erupsi," kata Ngationo yang dilansir detikcom, Selasa (19/3/2019).

Seperti pantauan detikcom di sekitar Bromo, abu vulkanik mulai menghujani permukiman warga yang berada di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Menurut wisatawan asal Sidoarjo, Ilham, hujan abu juga tampak di sekitar penginapannya sejak Senin (18/3) malam . Bahkan sesekali ia mendengar gemuruh dari kawah Bromo.

"Dari semalam hujan abu ini. Terdengar ada suara gemuruh. Gak khawatir sih karena kan masih status waspada. Gunung pun makin indah dilihatnya saat keluarin abu vulkanis," kata Ilham.

Berdasarkan informasi dari PVMBG per Senin (18/3) pukul 24.00 WIB, tinggi asap dari kawah Gunung Bromo turun ke angka 1.200 dari 1.500 meter. Asap kawah bertekanan lemah, sedang hingga kuat. Berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.

Secara kegempaan, terjadi 28 kali letusan dengan amplituda 25 - 34 mm selama 17 - 889 detik. Dan tremor menerus amplitudo 0,5 - 30 mm, dominan 2 mm. Bromo masih dinyatakan waspada level II, di mana masyarakat aman di luar radius satu kilometer dari bibir kawah.

Berita Lainnya

Index