Ekonomi Korea Selatan Tekan Rupiah ke Rp14.186 per Dolar AS

Ekonomi Korea Selatan Tekan Rupiah ke Rp14.186 per Dolar AS
Ilustrasi

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.186 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Kamis (25/4) sore. Dengan demikian, rupiah melemah 0,58 persen dibandingkan penutupan Rabu (24/4) yang Rp14.105 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.154 per dolar AS atau melemah dibandingkan kemarin yakni Rp14.112 per dolar AS. Adapun di hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.111 hingga Rp14.186 per dolar AS.

Sore hari ini, sebagian mata uang utama Asia masih menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,86 persen, kemudian rupee India sebesar 0,36 persen, yuan China sebesar 0,27 persen, dan peso Filipina sebesar 0,14 persen.

Kemudian, dolar Singapura melemah 0,14 persen, ringgit Malaysia sebesar 0,13 persen, baht Thailand sebesar 0,08 persen, dan dolar Hong Kong sebesar 0,02 persen. Di Asia, hanya Jepang saja yang menguat terhadap dolar AS dengan nilai 0,29 persen.

Mata uang negara maju juga menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS. Euro melemah 0,08 persen, poundsterling Inggris melemah 0,06 persen, dan dolar Australia melemah 0,03 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah kali ini masih didominasi oleh sentimen eksternal. Pelaku pasar nampaknya masih belum mau masuk ke pasar Asia karena dua faktor. 

Pertama, pelaku pasar cenderung menunggu (wait and see) atas kelanjutan negosiasi perang dagang antara AS dan China yang sedianya akan digelar di Beijing pekan depan.

Kedua, pelaku pasar juga khawatir dengan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang tercatat 1,8 persen secara tahunan (year-on-year). Pertumbuhan tersebut jauh di bawah ekspektasi analis yakni 2,5 persen. Ini menjadi laju terlemah dalam 10 tahun terakhir.

"Mereka (pelaku pasar) menunggu perkembangan terbaru sebelum kembali agresif," jelas Ibrahim yang dilansir CNNIndonesia, Kamis (25/4).

Berita Lainnya

Index