Didampingi Amien Rais, Prabowo Tiba di Lokasi Ijtimak Ulama

Didampingi Amien Rais, Prabowo Tiba di Lokasi Ijtimak Ulama
Sebelum hadir di Ijtimak Ulama III di Bogor, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti peringatan hari buruh di Istora Senayan, Jakarta, 1 Mei 2019. (Dok. Tim Internal Prabowo Subianto

BOGOR, RIAUREVIEW.COM -Calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terpantau telah tiba Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional 3 di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Rabu (1/5).

Ketua Umum Partai Gerindra itu tiba sekitar pukul 16.11 WIB. Kedatangan Prabowo yang mengenakan safari cokelat itu pun disambut teriakan takbir oleh orang-orang yang berada di lobi hotel tersebut.

Lalu, Prabowo diiringi sejumlah orang termasuk Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais berjalan masuk bersama ke dalam hotel tersebut. Dalam struktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien menjabat Ketua Dewan Pengarah.

Saat Prabowo, Amien, dan rombongan lainnya ingin masuk ke dalam hotel terlihat puluhan anggota Laskar Pembela Islam (LPI) yang membuat pagar betis. Pagar betis itu menghalangi awak media mendekati Prabowo.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu hanya melempar senyum tanpa memberi komentar ke awak media. Ia langsung dibawa masuk ruang transit oleh panitia.

Di ruang transit sudah ada beberapa tokoh, seperti Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak, Ketua Panitia Ijtimak Ulama dan Tokoh III Slamet Ma'arif, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Haikal Hassan, dan Abdul Rasyid Abdullah Syafii.

Gelaran Ijtimak Ulama III diketahui beragendakan soal pembahasan kecurangan pemilu ayng diduga dilakukan Paslon 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amien.

Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Ijtimak Ulama 3 Bernard Abdul Jabbar mengatakan pihaknya menyebut acara ini murni untuk dihadiri para ulama dan tokoh agama Islam yang diundang. Sehingga capres-cawapres, dilarang datang.

"Kita tidak mengundang capres dan cawapres, tidak mengundang ketua-ketua partai, karena ini pure ulama," kata Abdul yang dilansir CNNIndonesia, Bogor, Rabu (1/5).

Namun, pernyataan itu berbeda dengan yang disampaikan Slamet Ma'arif bahwa hanya dari kubu BPN yang diundang, tidak dari kubu Jokowi.

Itu, kata Slamet, dilakukan karena kubu paslon 01 diduga melakukan kecurangan dalam Pemilu 2019. Selain itu, sambungnya, itu sejalan pula dengan hasil Ijtimak Ulama I dan II.

"Karena memang rekomendasi Ijtimak Ulama 1 dan 2 menghasilkan rekomendasi capres 02. Jadi kita memang harus konsennya pada 02," kata Slamet saat ditemui di Hotel Lorin Sentul, Bogor.

Berita Lainnya

Index