JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berjanji memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama.
Lukman dijadwalkan diperiksa menjadi saksi untuk tersangka mantan Ketua Umum PPP M. Romahurmuzy alias Romi, pada Rabu (8/5).
"Insyaallah saya akan hadir, sesuai dengan panggilan," kata Lukman yang dilansir CNNIndonesia, Jakarta, Senin (6/5).
Sebelumnya Lukman mangkir dalam panggilan pertama pada Rabu (24/4). Politikus PPP itu mengaku tak bisa hadir pada pemeriksaan sebelumnya karena memiliki agenda yang tak bisa ditinggalkan di Bandung, Jawa Barat.
"Iya karena kan mendadak kan waktunya. Insyaallah saya akan hadir (panggilan kedua)," ujarnya.
Lukman tak menjelaskan lebih detail apakah nantinya akan mengklarifikasi soal uang ratusan juta yang disita penyidik KPK dari ruang kerjanya. Ia menyatakan bakal menjelaskan usai menjalani pemeriksaan.
"Ya Nanti, nanti saja pada saatnya," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan sudah mengirimkan surat panggilan ulang kepada Lukman pada Selasa (30/4). Surat tersebut dikirim ke kantor Lukman di Kemenag.
Febri berharap Lukman memenuhi panggilan yang kedua ini. Pasalnya, kata Febri, Lukman tak memenuhi panggilan lembaga antikorupsi karena memiliki kegiatan lain di Jawa Barat.
"Jadi kami harap yang bersangkutan datang memenuhi panggilan penyidik. Karena pada panggilan pertama tidak datang dengan alasan ada kegiatan lain di Bandung," kata Febri.
KPK ingin mengonfirmasi aliran uang dugaan suap jual beli jabatan di Kemenag kepada Lukman.
Lembaga antirasuah pun menyita sejumlah uang senilai US$30 ribu dan Rp180 juta rupiah dari ruang kerja Lukman. KPK memastikan uang itu bukan honor yang didapatkan Lukman dari tempat lain.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Romi sebagai tersangka bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.
