Sejumlah Pelabuhan di Bengkalis Rawan Penyelundupan Narkotika

Sejumlah Pelabuhan di Bengkalis Rawan Penyelundupan Narkotika
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Madya Tipe C Bengkalis Muhammad Munif.

BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM -Aktifitas sejumlah pelabuhan di Pulau Bengkalis rawan sebagai jalur atau pintu masuk penyelundupan narkotika. Pasalnya, saat ini peran pemerintah dalam memberantas narkotika masih dianggap wacana tanpa praktik dilapangan. Terbukti dari hasil pantauan RiauReview.com terhadap aktifitas pelabuhan di Bengkalis masih belum maksimalnya sarana dan prasarana pengawasan.

Seperti di pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) Selatbaru, Kecamatan Bantan. Pelabuhan berstatus internasional tersebut masih minim sarana dan prasarana pengawasan. Memiliki X-Ray aset Dinas Perhubungan (Dishub) yang “mangkrak” bertahun-tahun. Namun, sebagai pengganti saat ini diawasi X-Ray milik Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Madya Tipe C Bengkalis.

Sehingga sarana dan prasarana pengawasan itu sedikit terbantu oleh sarana milik KPPBC. Akan tetapi, tetap saja terkadang X-Ray itu mengalami kerusakan. Kondisi ini sempat terjadi, Jumat (17/5/2019) lalu. Mesin X-Ray mengalami kerusakan, namun secepatnya bisa diatasi petugas KPPBC dengan mendatangkan teknisi dari luar Bengkalis.

“Pelabuhan di BSSR Selatbaru secara layout kurang memenuhi syarat. Dimana jarak kapal sandar dengan pos imigrasi dekat. Seharusnya jaraknya jauh, sehingga kami dari bea cukai bisa mengawasi. Begitupun Imigrasi dengan bea cukainya juga dekat. Seperti contoh pelabuhan yang memenuhi syarat layoutnya itu seperti di Dumai, disana selain Imigrasi, bea cukai juga bisa mengawasi secara penuh,” ujar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Madya Tipe C Bengkalis Muhammad Munif, Senin (20/5/2019) saat diwawancarai diruang kerjanya.

Menurut Munif, fungsi X-Ray melayani semua penumpang yang datang dan harus wajib diperiksa seluruh bawaannya. Untuk mesin X-Ray di BSSR Selatbaru, sampai hari ini yang masih berfungsi adalah mesin X-Ray milik Bea dan Cukai. Kendati terdapat satu unit milik Pemkab Bengkalis akan tetapi kondisinya tidak bisa digunakan lagi atau sudah rusak.

“Namanya mesin, kadang-kadang rusak. Jika rusak kami petugas Bea cukai lakukan Profiling yang sifatnya rahasia. Mana orang yang harus kami periksa. Namun, kerusakan X-Ray yang kita miliki itu tidak lama, setelah mendatangkan teknisi dari Jakarta maka, kerusakan mesin bisa teratasi dengan cepat. Karena, semua X-Ray ini di droping dari Jakarta, termasuk teknisinya,”katanya lagi.

Terkait kerusakan X-Ray milik Pemkab Bengkalis. Muhammad Munif mengaku sudah menyurati pihak Dinas Perhubungan (Dishub) selaku OPD yang bertanggungjawab penuh di kepelabuhanan tersebut. “Pemberitahuan sudah tapi tidak ada jawaban. Sehingga mesin rusak itu dibiarkan begitu saja,” terangnya.

Bea Cukai Minta Pelabuhan BSL Dipasang X-Ray

Arus keberangkatan penumpang armada laut tidak hanya di Pelabuhan BSSR Selatbaru saja. Namun, aktifitas pelayaran antar daerah provinsi hingga kabupaten/kota juga terdapat di Pulau Bengkalis. Pelabuhan Badar Sri Laksamana (BSL) Bengkalis. Pelabuhan ini menjadi pelabuhan pertama yang beroperasi sebelum adanya BSSR Selatbaru.

Dulunya. Pelabuhan BSL ini menjadi pelabuhan yang melayani keberangkatan Internasional Indonesia-Malaysia. Namun, pasca dibangunnya BSSR Selatbaru, maka BSL kembali difungsikan sebagai pelabuhan antar daerah yang melayani penumpang rute Dumai – Bengkalis – Kep. Meranti – Batam. Kapal-kapal yang melayani, Batam Jet dan Dumai Line Group.

Pelabuhan BSL sebagai salah satu pelabuhana yang melayani naik turunnya penumpang dari Batam, Kep. Meranti dan Dumai. Namun sayangnya, pelabuhan BSL ini sama sekali tidak dibekali dengan sarana pengawasan yang memadai, seperti mesin X-Ray.

Hal itu diakui Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Madya Tipe C Bengkalis Muhammad Munif, Senin (20/5/2019). Menurut Munif, pelabuhan BSL itu sangat rawan, karena pengawasannya tidak menggunakan mesin X-Ray.

“Batam saat ini kawasan bebas. Maka perlu ditingkatkan pengawasan untuk pelabuhan BSL dengan adanya mesin X-Ray. Beberapa kali petugas kami mendapati barang-barang illegal batam masuk kesana, sempat beberapa kali juga ribut antar petugas. Hal ini sudah kita sampaikan ke Pemda, agar disana dipasang mesin X-Ray,” kata Munif. (ab)

Berita Lainnya

Index