Donald Trump: Wali Kota London Sadiq Khan Adalah Bencana, Ganti Segera!

Donald Trump: Wali Kota London Sadiq Khan Adalah Bencana, Ganti Segera!

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan ke Wali Kota London Sadiq Khan. Trump menyeru Khan untuk diganti sesegera mungkin.

Serangan terhadap Khan dilancarkan Trump lewat akun Twitter resminya, @realDonaldTrump, pada Sabtu (15/6) kemarin. Cuitannya disertai dengan tanda seru.

"London butuh seorang wali kota baru sesegera mungkin. Khan adalah sebuah bencana - hanya akan menjadi lebih buruk!" cuit Trump. Dilansir detikcom, Minggu (16/6/2019), serangan ini dia lancarkah sehari setelah dia menyebut Khan sebagai "pecundang sejati" atau "stone cold loser" dalam Bahasa Inggris.

Konteks cuitan Trump adalah mengomentari tentang tindakan kriminal di London, tiga pria terbunuh dalam kurun waktu 24 jam. Komentar tentang tindakan kriminal itu dicuitkan oleh kolumnis sayap kanan bernama Katie Hopkins yang dituding terkait Islamofobia. Hopkins pernah menyebut imigran sebagai "kecoa" pada 2015.

Sikap tajam Trump ini membuat Khan, yang sebelumnya disebut sebagai "pecundang sejati", mengkritisi karpet merah yang digelar untuk Trump dalam kunjungannya ke Inggris. Trump membalas, seharusnya Khan fokus saja ke penanganan kriminalitas di London, bukan fokus ke dirinya. 

Khan adalah anak dari seorang sopir bus yang berimigrasi dari Pakistan ke Inggris pada era '60-an. Khan adalah Wali Kota London pertama dari masyarakat muslim. Dia memimpin sikap oposisi terhadap kedatangan Trump. Khan menulis di surat kabar, membandingkan Trump dengan diktator Eropa tahun 1930-an hingga 1940-an. Pada saat itu, juru bicara Wali Kota London menyebut cuitan Trump di Twitter sebagai "kekanak-kanakan". 

Saat kunjungan ke London pada Juli 2018 lalu, Trump menuding Khan menjalankan "penanganan yang sangat buruk terhadap masalah terorisme". Trump menghubungkan isu imigrasi dengan gelombang kriminalitas berdarah di London. Perselisihan Trump vs Khan berlanjut saat Khan mengkritisi Trump yang menerbitkan larangan bepergian terhadap orang-orang dari negara muslim tertentu.

Berita Lainnya

Index