Separatis Ingin Unjuk Rasa, India Perketat Pengamanan Kashmir

Separatis Ingin Unjuk Rasa, India Perketat Pengamanan Kashmir
Ilustrasi. (REUTERS/Danish Ismail)

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Otoritas India memperketat pengamanan di wilayah Kashmir menjelang pelaksanaan salat Jumat (23/8). Peningkatan keamanan itu dilakukan India setelah kelompok separatis berencana menggelar aksi protes di Kota Srinagar, kota terbesar di wilayah sengketa itu.

Sejumlah poster berisikan seruan pengerahan massa ke kantor kelompok pemantau PBB untuk aktivitas militer India-Pakistan di Kashmir (UNMOGIP) beredar di Srinagar selama seminggu terakhir. 

Demonstrasi ini diserukan sebagai bentuk protes atas pencabutan otonomi khusus Kashmir oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada 5 Agustus lalu.

Sejak itu, sejumlah pihak separatisme di Kashmir menuntut pembebasan wilayah mayoritas Muslim tersebut dari tangan India.

Puluhan personel paramiliter India terlihat dikerahkan ke sejumlah jalanan utama Kota Srinagar menuju kantor UNMOGIP. 

Pergerakan masyarakat sipil di sekitar kantor UNMOGIP juga diblokir oleh aparat, di mana polisi memblokir jalan-jalan utama menuju kantor tersebut dengan kawat berduri.

Sebagian pusat pertokoan di Srinagar juga tutup meski beberapa toko perlengkapan tetap buka secara terbatas.

Dilansir Reuters dan CNNIndonesia, mobil-mobil polisi juga berpatroli di beberapa daerah sambil mengumumkan penerapan jam malam. Aparat pun turut meminta warga untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Salah satu situs wisata, Danau Dal, juga tutup. Padahal, danau yang dipenuhi barisan panjang rumah perahu itu biasanya penuh sesak oleh turis.

Protes sebenarnya telah terjadi di beberapa wilayah Srinagar selama dua minggu terakhir. Data dari rumah sakit utama di Kashmir mencatat setidaknya 152 orang terluka oleh gas air aparat saat demonstrasi berlangsung.

Otoritas India bahasan sempat membatasi pergerakan warga Kashmir pasca pencabutan status otonomi Kashmir.

Pemerintahan Modi memutuskan mencabut status otonomi Kashmir yang telah diterapkan selama tujuh dekade itu menyusul bentrokan di perbatasan India-Pakistan di wilayah itu pada akhir Juli lalu. Insiden itu menewaskan empat aparat India dan tiga anggota militan.

India bahkan masih memutus akses telepon dan internet di sebagian wilayah Kashmir.

Berita Lainnya

Index