Pemilik Lahan dan Warga Kampung Delik-Tanjung Kapal Berdamai

Pemilik Lahan dan Warga Kampung Delik-Tanjung Kapal Berdamai
Protes warga Kampung Delik, Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, terkait masalah penggalian jalan oleh pemilik lahan berujung damai, Rabu (4/9/2019). 

RUPAT, RIAUREVIEW.COM -Protes warga Kampung Delik, Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, terkait masalah penggalian jalan oleh pemilik lahan berujung damai, Rabu (4/9/2019). 

Protes soal penggalian jalan masyarakat itu difasilitasi Pemerintah Kelurahan Tanjung Kapal dan Polsek Rupat.  Kedua belah pihak, baik warga yang protes dan pemilih lahan atas nama Siti Azizah istri dari Cua Cin Heng alias Acua dihadirkan. 

Musyawarah dihadiri langsung oleh perangkat Kelurahan Tanjung Kapal, Kapolsek Rupat AKP Masrial dan Ketua RT dan RW setempat.

Kapolres Bengkalis melalui Kapolsek Rupat AKP Masrial, Rabu (4/9/2019) saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Namun, AKP Masrial membantah jika masalah itu dikaitkan dengan masalah lahan.

Menurut AKP Masrial, peristiwa itu diawali protes warga atas ruas jalan tanah yang digali alat berat. Secara kebetulan, ruas jalan itu merupakan selisih parit, sehingga mengakibatkan jalan warga terkena galian.

“Mereka sedang cuci parit, jadi tergali badan jalan. Bukan soal lahan. Kebetulan ada jembatan yang terkena galian di lahan milik Siti Azizah warga Rupat, tanah pemilik beko (alat berat). Tanah itu juga disteking. Masalah ini sudah dimediasi di kantor lurah dan sudah ada solusinya,” kata AKP Masrial.

Menurutnya lagi, sesuai hasil musyawarah kedua belah pihak masyarakat dan pemilik lahan sepakat berdamai. Pemilik lahan memperbolehkan masyarakat melewati ruas jalan diatas lahan miliknya.

“Sudah berdamai, masyarakat sepakat biarlah kami perbaiki jembatan rusak, jembatan akan dibangun melalui swadaya masyarakat serta gotong royong nantinya,” kata AKP Masrial.

Sedangkan pemilik lahan Siti Azizah, sambungnya. Telah memberikan izin masyarakat melewati ruas jalan. “Jadi informasi masalah lahan itu keliru, mediasi damai terlaksana melalui pertemuan dikantor Lurah Tanjung Kapal pagi tadi,” tutupnya.

Sebelumnya, puluhan warga Kampung Delik, Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis protes dan menduga ada permainan warga negara asing (WNA) asal Malaysia Cua Cin Heng alias Acua dibalik penggalian badan jalan.

Protes warga itu terjadi, Minggu (1/9/2019) lalu. Warga protes disebabkan akses jala mereka terputus. Ruas jalan itu setiap harinya menjadi urat nadi perekonomian sekitar kurang lebih 30 kepala keluarga di Kampung Delik dan juga sebagai jalan anak-anak sekolah tempatan.

Posisi ruas jalan semula rata terpenggal dan digali oleh alat berat. Sejumlah warga sempat mengejar pelaku yang menggali ruas jalan tersebut. Namun, pelaku lari saat hendak ditemui warga setempat.

Protes warga tersebut sampai ke tangan aparat terkait. Selama protes berlangsung, warga terlihat didampingi oleh aparat kepolisian dan TNI di Rupat, hingga persoalan tersebut dibawa ke jalur musyawarah bersama di kantor Lurah Tanjung Kapal, Rabu (4/9/2019). (ab)

Berita Lainnya

Index