Gubernur Riau dan Kapolda Riau Dituntut Mundur

Gubernur Riau dan Kapolda Riau Dituntut Mundur
Ribuan mahasiswa turun ke jalan menuju ke DPRD Riau di Jalan Sudirman.

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Gelombang aksi demo dari seluruh mahasiswa di Riau menuntut Gubernur Riau (Gubri) mundur dan copot Kapolda Riau, terus terjadi di Kantor Gubernur. Mahasiswa menilai pemimpin di Riau tak mampu menangani kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap menyelimuti Riau dalam dua pekan ini.

Dari dua aksi demo mahasiswa di Kantor Gubernur Riau berkahir ricuh. Semoga pertama pada pukul 9.00 WIB pagi, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) bentrok dengan aparat Kepolisian dan Satpol PP Riau. Dari bentrok ini seorang mahasiswa UIN terpaksa dilarikan ke rumah sakit, karena pingsan dan mahasiswa lainnya juga mengalami luka, dan memar terkena pukulan.

Tak hanya dari mahasiswa dari aparat Kepolisian juga terlihat ada yang terluka juga karena terkena pukulan. Aksi demo mahasiswa ini mereda setelah petinggi dari aparat Kepolisian menenangkan kedua belah pihak. Setelah bentrok ratusan mahasiswa UIN masih tetap bertahan di depan Kantor Gubernur Riau, pasca bentrok dengan aparat Kepolisian dan Satpol PP Riau. Mereka menunggu sampai di temui oleh Gubernur Riau.

Walaupun mendapat perlawanan dan sebagian kawan-kawannya dilarikan ke Rumah sakir, ratusan mahasiswa UIN masih tetap berorasi sampai bertemu dengan Gubernur Riau, Syamsuar. Mahasiswa meneriakkan turunkan Gubernur Riau yang gagal menyelesaikan Karhutla. “Turunkan Gubernur Syamsuar, copot Kapolda. Mereka telah gagal menangani Karhutla di Riau,” teriak mahasiswa secara bersama.

“Pemimpin penghianat dan tidak berpihak kepada masyarakat. Tak ada lagi kompromi dan diskusi kepada mereka yang menjadi budak-budak dan penjilat penguasa negeri ini,” teriak mahasiswa lagi.

Dalam orasinya, mahasiswa juga menecam seluruh bentuk tindakan pelanggaran pembakaran Karhutla yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan asap yang menyelimuti Riau. Menuntut Pemerintah Riau mencabut izin operasional korporasi yang terlibat Karhutla. “Kami menuntut menberikan sanksi kepada korporasi yang terlibat karhutla untuk menanggung seluruh kerugian masyarakat Riau. Menuntut Gubernur Riau mundur dari jabatannya jika tidak bisa menyelesaikan masalah Karhutla,

menuntut Presiden melalui Kapolri untuk mencopot Kapolda Riau dan jabatannya karena gagal menangani kasus Karhutla. Turunkan Gubernur Riau, Kapolda Riau, Riau di bakar bukan di bakar,” teriak mahaiswa lagi.

Setelah menunggu lebih dari tiga jam, akhirnya Gubernur Riau menerima mahasiswa dan memberikan penjelasan terkait dengan Karhutla yang terjadi di Riau. Setelah diterima oleh Gubernur ratusan mahasiswa menyerahkan tuntutan kepada Gubernur Riau.

Aksi demo yang kedua pada pukul 15.00 WIB, seratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga berdemo di Kantor Gubernur Riau. Dari aksi demo ini mahasiswa juga menuntut Syamsuar untuk mundur sebagai Gubernur. Begitu juga dengan Kapolda Riau copot dari jabatannya.

Aksi demo mahaiswa di depan Kantor Gubernur Riau kembali bentrok antara aparat Kepolisian dan mahasiswa HMI. Terjadi aksi pukul dan kejar kejaraan. Bentrok ini mengakibatkan beberapa mahaiswa terluka akibat pukulan dan aksi dorong. Sebaliknya dari Kepolisian juga ada terkena pukulan mahasiswa. Kedua belah pihak saling mendorong dan tidak terelakkan aksi bentrok. Sampai berita ini di turunkan aksi demo mahasiswa masih terjadi dan bentrok meredam setelah ditenangkan oleh aparat Kepolisian dan korlap aksi demo. Dan mahasiswa usai bentrok melaksanakan Salat Ashar.

Selanjutnya mahasiswa HMI kembali berdemo menuntut agar Gubernur Riau menemui mereka. Jika tidak para mahasiswa akan terus melakukan aksinya. “Kami ingin Gubernur Riau temui kami, kami tuntut Gubernur Riau mundur,” teriak mahasiswa.“Saat ini aparat Kepolisian telah melakukan pemukulan kepada mahasiswa,” teriak mahasiswa lagi.

Selain berdemo di pagar kantor Gubenrur Riau, mahaiswa juga memblokir jalan yang menyebabkan jalan Sudirman menjadi macet. Hingga pukul 18.00 WIB, mahasiswa masih memblokir Jalan Sudirman tepatnya di depan Kantor Gubernur Riau. Aksi ini menyebabkan kemacetan panjang di Jalan Sudirman. Mahasiswa duduk tepat di depan pagar Kantor Gubernur Riau, sambil berorasi dan menyanyikan lagi turunkan Syamsuar. “Kami tidak akan pulang sebelum Gubernur Syamsuar menemui kami. Kami akan berkantor di sini sampai Gubernur datang menemui kami,” teriak mahasiswa. “Turun-turunkan Syamsuar sekarang juga. Turun-turun, turunkan Syamsuar sekarang juga,” teriak mahasiswa.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar saat menjumpai mahaiswa UIN, mengatakan, mengklarifikasi terkait kepergiannya ke Thailand beberapa waktu lalu yang menimbulkan kecaman dari masyarakat Riau. “Saya beberapa hari lalu ke Thailand itu ada acara IMT-GT. Saya diundang dan menjadi keynote speaker di acara itu. Ini juga untuk kepentingan kita bersama, terutama kerja sama Riau dengan Thailand dan Malaysia. Apalagi banyak mahasiswa asal Thailand dan Malaysia kuliah di UIN Suska Riau. Tapi walaupun begitu, saya telah mengamanahkan tim Satgas untuk memadamkan api yang terjadi beberapa titik di daerah Provinsi Riau,” kata Syamsuar.

Gubri juga menyebut Pemprov Riau bersama Satgas Gabungan yang terdiri dari TNI/Polri sudah berusaha maksimal memadamkan api. Saat ini petugas kesulitan memadamka kebakaran lantaran terjadi di tengah hutan yang jauh dari sumber air. “Saat ini seluruh Satgas melakukan pencegahan melalui darat dan udara,” kata Syamsuar di depan ratusan mahasiswa. Keadaan saat ini petugas yang bekerja di lapangan kesulitan mencari sumber air. Kami minta kepada anak-anakku mahasiswa semuanya dapat menyampaikan Informasi yang baik kepada masyarakat Riau,” ungkap Gubri.

Sementara itu, aksi demo mahasiswa HMI berakhir setelah masuknya waktu Maghrib. Mahasiswa membubarkan diri, dan bertekat akan kembali aksi demo dengan masa yang lebih banyak

Sumber: haluanriau.com

Berita Lainnya

Index