BI Turunkan Bunga Acuan, Rupiah Naik ke Rp14.060 per Dolar AS

BI Turunkan Bunga Acuan, Rupiah Naik ke Rp14.060 per Dolar AS
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Nilai tukar rupiah bertengger di posisi Rp14.060 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Kamis (19/9) sore. Posisi ini menguat 0,05 persen dibanding penutupan pada Rabu (18/9) yakni Rp14.066 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.080 per dolar AS atau menguat dibanding kemarin yakni Rp14.099 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah bergerak di rentang Rp14.060 per dolar AS hingga Rp14.104 per dolar AS.

Sore hari ini, pergerakan mata uang utama Asia bervariasi terhadap dolar AS. Terdapat mata uang yang menguat seperti dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen, baht Thailand 0,12 persen, rupee India 0,14 persen, dan yen Jepang 0,4 persen.

Namun, terdapat pula mata uang yang keok terhadap dolar AS seperti peso Filipina 0,02 persen, yuan China 0,15 persen, ringgit Malaysia 0,16 persen, dolar Singapura 0,17 persen, dan won Korea Selatan 0,17 persen.

Mata uang negara maju seperti poundsterling Inggris dan euro masing-masing menguat 0,22 persen dan 0,24 persen terhadap dolar AS. Namun, dolar Australia melemah sebesar 0,52 persen terhadap dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat setelah BI menurunkan lagi suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen sesuai ekspektasi pelaku pasar. Inflasi yang terkendali dan keinginan BI untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia diapresiasi oleh pelaku pasar.

"Melihat respons pelaku pasar yang positif dalam dua kali pemangkasan suku bunga sebelumnya, maka rupiah berbalik menguat melawan dolar AS," jelas Ibrahim yang dilansir CNNIndonesia, Kamis (19/9).

Angin segar dari domestik ini mematahkan sentimen negatif yang sebelumnya dihembuskan oleh bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed). Pada rapat komite pasar federal terbuka (FOMC) Kamis (19/9) dini hari, The Fed juga menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.

Hanya saja, sikap The Fed nampaknya tidak terlihat mengarah ke pelonggaran (dovish). Sebab, dalam konferensi persnya, Gubernur The Fed Jerome Powell tidak memberi sinyal penurunan suku bunga dalam waktu dekat dan mengatakan ekonomi AS masih bagus.

"Belum ada yang bisa memastikan suku bunga AS ke depan," pungkas dia.

Berita Lainnya

Index