Kabut Asap, Kualitas Udara Batam Kembali Tidak Sehat

Kabut Asap, Kualitas Udara Batam Kembali Tidak Sehat
Ilustrasi.

BATAM, RIAUREVIEW.COM -Kualitas Udara di Kota Batam, Kepulauan Riau, hari ini kembali memasuki kategori tidak sehat. Kadar Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berkisar antara 138 hingga 172.

Data tersebut berdasarkan pemantauan ISPU yang dilakukan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam. Kepala BTKLPP Kelas I Batam, Slamet Mulsiswanto mengatakan, sejak pagi, kadar ISPU di Batam berkisar antara 136 hingga 172. Kualitas udara paling buruk terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, yaitu 172.

"Itu temasuk tidak sehat," kata Slamet di Batam seperti dilansir detikcom, Minggu (22/9/2019).

Slamet menjelaskan, kualitas udara dikatakan sehat bila ISPU antara 01 hingga 100. Sementara kualitas udara tidak sehat ISPU antara 101-199, sangat tidak sehat ISPU 200-299, berbahaya ISPU 300-399 dan sangat berbahaya bila ISPU di atas 400.

Untuk membantu masyakarat agar tidak terpapar jerebu yang kian tebal, BTKLPP Kelas I Batam telah membagi-bagikan masker kepada pengguna jalan raya. "Kami membagi-bagikan 3.000 lembar masker di beberapa persimpangan jalan, antara lain di titik lampu lalu lintas Kaliban," kata Slamet.

Sementara itu, warga Kota Batam berharap pemerintah pusat mengambil langkah-langkah cepat mengatasi persoalan ini. Warga mengeluhkan tidak tahan atas kondisi udara yang mengandung asap.

"Mata mulai perih hari ini. Kemarin-kemarin langit sudah biru, udara juga agak segar. Tapi hari ini udara pekat lagi," kata salah seorang warga Batam, Emi.

Pemkot Batam belum mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah, karena kualitas udara terus berubah. Sementara Wali Kota Batam Muhammad Rudi sebelumnya mengatakan sekolah PAUD, TK, SD dan SMP akan diliburkan bila kadar ISPU di atas 100. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan juga meminta pihak sekolah meniadakan kegiatan di luar kelas, selama kualitas udara belum kembali normal.

Berita Lainnya

Index