Rusuh di Praha, 14 Orang Ditangkap Polisi

Rusuh di Praha, 14 Orang Ditangkap Polisi
Fans Inggris dilumpuhkan polisi usai berbuat onar di Praha (Foto: REUTERS/Bernadett Szabo)

PRAHA, RIAUREVIEW.COM -Fans Inggris merusuh sesaat sebelum laga kontra Republik Ceko di Kualifikasi Piala Eropa 2020. Ada 14 suporter Tim Tiga Singa ditangkap dalam insiden ini.

Inggris harus kalah 1-2 dari Republik Ceko di di Stadion Sinobo, Praha, pada Sabtu (12/10/2019) dini hari WIB pada laga Grup A Kualifikasi Piala Eropa 2020. Hasil ini sekaligus menjadi kekalahan perdana Tim Tiga Singa di babak kualifikasi turnamen besar.

Kekalahan Inggris ini disaksikan langsung oleh sekitar hampir 4000 fans mereka yang away day ke Praha. Sebelum laga ini digelar, para suporter Inggris tersebut sempat membuat kerusuhan.

Dilansir detiksport, situasi tak kondusif dihadirkan oleh para fans Inggris dua jam sebelum laga di mulai. Mereka mulai melempari para polisi anti huru-hara di alun alun Kota Tua di Praha.

Melihat situasi ini, pihak polisi langsung bertindak dengan melemparkan granat asap. Mereka juga melumpuhkan beberapa fans Inggris yang dianggap sebagai biang keonaran.

Satu fans Inggris dikabarkan terluka akibat insiden ini. Pihak Kepolisian Replik Ceko dalam rilis resminya mengungkapkan telah melakukan 30 penangkapan dengan 14 di antaranya adalah pendukung Inggris.

Banyak suporter Inggris memprotes bahwa pihak kepolisian berlaku terlalu kasar kepada mereka. Nick Freedom ikut serta berada di Kota Tua, menulis di Twitter: "Beberapa lagu dinyanyikan agak keras tetapi bukan kejahatan ya."

"Para petugas mulai berbaris dengan peralatan lengkap dan 20 anjing pelacak. Menggunakan sirene peringatan juga. Sedikit aneh. Mereka mulai menunjukkan kekuatan mereka dan suasana tiba-tiba berubah. Ini jelas tidak perlu," tulis Freedom.

Ini bukan kali pertama suporter Inggris berbuat onar di kandang lawan. Sebelumnya mereka juga melakukan hal serupa di Jerman, Belanda, dan Portugal saat laga UEFA Nations League.

Hal ini membuat Federasi Sepakbola Inggris (FA) berada di bawah tekanan. Mereka diminta memperbaiki perilaku para fans timnas mereka tersebut.

Berita Lainnya

Index