Oezil Bersuara soal Muslim Uighur, Arsenal Diingatkan Tak Jadi Tangan China

Oezil Bersuara soal Muslim Uighur, Arsenal Diingatkan Tak Jadi Tangan China
Mesut Oezil.

LONDON, RIAUREVIEW.COM -Arsenal diingatkan tak sembarangan mengambil langkah terkait Mesut Oezil, setelah sang pemain mengangkat isu muslim Uighur di Xinjiang, China.

Dilansir detiksport bahwa Oezil sebelumnya memicu reaksi negatif di China setelah mengangkat isu penempatan muslim-muslim Uighur ke kamp konsentrasi di Xinjiang. Ia menyiratkan pesan bahwa umat Islam mesti lantang bersuara terkait persoalan ini.

"[Di China] Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama satu per satu dibunuh. Terlepas dari semua itu, muslim tetap diam. Suara mereka tak terdengar," demikian bunyi tulisan dalam unggahan Oezil, yang memang pemain muslim, di Instagram.

Arsenal langsung mengambil langkah aman dengan menjaga jarak dengan Oezil. Klub London utara itu menegaskan bahwa sikap sang gelandang tak mencerminkan pandangan klub.

Tapi itu tak lantas menghindarkan Arsenal dari ancaman. Global Times, salah satu media corong Partai Komunis China yang merupakan partai berkuasa di Negeri Tirai Bambu, mengingatkan bahwa Arsenal akan merasakan dampak besar dari aksi Oezil. 

Organisasi Hak Asasi Manusia dunia, Amnesty International, mengingatkan Arsenal untuk tak serampangan mengambil keputusan. Menghukum Oezil akan jadi sebuah langkah yang dinilai keliru, karena membuat klub menjadi kepanjangan tangan dari pemerintah China.

"Dalam beberapa tahun terakhir, China sudah berusaha sangat keras untuk menekan informasi terkait persekusi terhadap Muslim di Xinjiang yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Analis Bisnis dan HAM Amnesty International William Nee kepada CNN.

"Arsenal tidak perlu mendukung pernyataan Oezil, tapi harus sadar bahwa mereka dalam risiko menjadi alat sensor China kalau kemudian menghukumnya atas pandangan yang diungkapkannya," imbuhnya.

Arsenal menegaskan bahwa selalu berada dalam posisi apolitis sebagai sebuah organisasi menyusul polemik pernyataan Oezil. Tapi CNN menyoroti bagaimana tim pemilik 13 titel Liga Inggris itu tak menyatakan sikap apapun ketika beknya, Hector Bellerin, mencuit pesan politik terkait pemilu Inggris.

Bellerin mencuitkan tagar 'F**kBoris' merujuk pada Perdana Menteri Boris Johnson, yang mana Partai Konservatif pimpinannya meraih kemenangan besar di pemilu bulan ini.

Berita Lainnya

Index