Jenderal Iran Tewas Oleh AS, Kemenlu Imbau WNI Waspada

Jenderal Iran Tewas Oleh AS, Kemenlu Imbau WNI Waspada
Kemenlu mengimbau WNI waspada karena geopolitik Iran dan AS meningkat setelah Mayjen Qasem Soleimani meninggal diserang roket pesawat drone AS. (AFP/Atta Kenare).

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Irak agar lebih waspada atas eskalasi situasi yang sedang terjadi. Seperti diketahui Amerika Serikat (AS) telah menewaskan perwira tinggi Iran, Mayjen Qasem Soleimani, melalui serangan roket di Bandara Internasional Irak pada Jumat (3/1).

"Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi," sebut Kemenlu seperti dilansir CNNIndonesia, Sabtu (4/1).

Imbauan ini pun juga disiarkan di media sosial seperti Twitter dan Facebook Kemenlu RI.

Sebelumnya Kedutaan Besar Republik Indoensia (KBRI) di Tehran, Iran, juga sudah mengimbau WNI yang berada di Iran agar menghindari tempat keramaian, kerumunan massa atau rawan serta berpotensi timbulnya konflik maupun tempat yang diduga menjadi target serangan.

Pada Sabtu diketahui dua roket menghantam markas militer Irak yang diisi tentara Amerika Serikat. Ini merupakan respons awal atas pembunuhan Soleimani.

Usai Soleimani terbunuh, Pemimpin Tertinggi Iran, Iran Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah akan 'membalas dendam'. Selain Soleimani, Iran juga mengonfirmasi Wakil komandan milisi Syiah Irak (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis, petinggi milisi Kataib Hizbullah, dan seorang petugas protokoler bandara Irak, Mohammed Reda tewas karena serangan AS.

Khamenei telah menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari hingga hari ini. Soleimani akan dimakamkan di kota kelahirannya, Kerman, pada Selasa (7/1).

Sedangkan Muhandis sudah dimakamkan di Kadhimiya, Baghdad. Pemakaman dihadiri oleh Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi, ulama Syiah Ammar al-Hakim, mantan PM Nuri al-Maliki dan rekan mendiang, Hadi al-Ameri.

Berita Lainnya

Index